Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meninggal karena Pendarahan Hebat

Sapruddin Tinggalkan Istri yang Sedang Hamil 5 Bulan
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Jum'at | 01-07-2011 | 18:36 WIB

Batam, batamtoday - Kematian Sapruddin, korban penembakan di perbatasan Batam dan Singapura meninggalkan duka yang cukup dalam bagi keluarganya. Dia meninggalkan satu orang anak dan istri, Lizawati yang sedang mengandung akan kedua berusia lima bulan.

Lizawati sangat terpukul dengan wafatnya suami tercinta, dia tidak sanggup mendampingi jenazah saat di visum di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), Sekupang dan hanya menunggu jenasah di rumah di Bukit Beruntung, Bengkong laut untuk disemayamkan.

"Istrinya lagi hamil lima bulan. Tak sanggup datang kesini, hanya menunggu di rumah saja," ujar Joni Mawardi atau biasa dipanggil Eko, ketua RT di Tanjung Buntung.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dokter Novi, bagian Forensik Polresta Barelang, Sapruddin tewas karena mengalami pendarahan yang cukup hebat, akibat peluru bersarang di bagian paha sebelah kiri. Peluru menembus bagian depan paha dari bagian depan, lalu mengenai tulang dan tertahan disana.

"Peluru kena ke tulang, makanya tidak tembus ke bagian perut," ungkap Novi usai mengambil visum kepada wartawan.

Ditambahkan Novi, setelah dilakukan pembedahan, peluru akhirnya berhasil dikeluarkan. Dia tidak memaparkan jenis peluru yang mengenai Sapruddin.

"Peluru sudah berhasil kita keluarkan," katanya sambil berlalu.

Berita sebelumnya, Saparuddin (35) warga Tanjung Buntung, Bengkong Laut, Batam tewas tertembak di atas kapal tongkang di laut perbatasan Batam dengan Singapura, Kamis, 30 Juni 2011 sekitar pukul 20.00 WIB. Peluru mengenai bagian pinggul sebelah kiri. Korban penembakan dan empat orang rekannya malam itu naik ke kapal tongkang untuk barter barang.