Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Cuma Dominasi Proyek, Anggota DPRD Kepri Ini Juga Disebut-sebut Bisa 'Mengatur' Kepala Disdik
Oleh : Hadli
Rabu | 18-03-2015 | 16:04 WIB
ilustrasi_mafia_proyek.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengaruh anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berinisial T di Dinas Pendidikan Kepri demikian besar. Bukan hanya mendominasi proyek pengadaan di dinas tersebut, legislator dari salah astu partai besar itu juga disebut-sebut bisa "mengatur" Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Yatim Mustafa, agar bisa leluasa mencicipi sebagian besar proyek pengadaan di salah satu SKPD dengan anggaran terbesar itu.

"Pak Yatim (Yatim Mustafa, red) itu takut sama dia (T, red). Apapun ceritanya yang mengenai proyek, pasti Pak Yatim melaporkan ke dia (T, red)," ungkap sumber BATAMTODAY.COM, belum lama ini.

Sumber menuturkan, pengaruh T demikian besar. Bahkan sebelum duduk sebagai anggota dewan, T dikatakan bisa "mengatur" proyek di Dinas Pendidikan Kepri. (Baca: Anggota DPRD Kepri Ini Disebut-sebut Pemain Kakap Proyek di Disdik)

Selain itu, jika ada permintaannya yang tak dituruti pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), T bisa langsung melapor ke Yatim Mustafa. Yatim pun didesak untuk "membereskan" pejabat bersangkutan.

"Kalau sudah seperti itu mau tidak mau pejabat tersebut mengikuti perintah kadisnya walaupun tahu dan menyadari perbuatan tersebut menyalahi aturan," ungkap sumber.

Bahkan menurut sumber, permintaan atau pengajuan proyek dari anggota DPRD Kepri lainnya dari hasil reses bahwa sekolah di basisnya memerlukan bantuan berupa ATK hingga pembangunan sekolah, Yatim Mustafa harus meminta persetujuan T yang kini duduk di komisi yang menangani persoalan pendidikan.

"Padahal yang diajukan nilainya tidak banyak, tapi untuk sekolah sangat membantu. Tapi tetap saja keputusan berada di tangan dia (T, red). Kalau dia bilang tahun depan, anggota DPRD yang mengajukan usulan itu pun tak bisa banyak cakap lagi," jelasnya.

Sumber juga menuturkan, Yatim biasa membanding-bandingkan "setoran" pejabat yang merangkap PPTK yang manut dan sedikit pembangkang. Bahkan Yatim, imbuh sumber, tak segan-segan menyebutkan angka yang "disetorkan" pejabat kesayangannya itu.

Namun menurut sumber, T tak serta bermain sendiri. T juga disebut menggandeng anggota DPRD Kepri lainnya berinisial R, yang juga disebut-sebut sebagai "penggarap proyek" di Dinas Pendidikan Kepri.

"Selama ini dia (T, red) tidak sendirian. Dia (T, red) bersama anggota DPRD lainnya (berinisial R) memainkan proyek di Dinas Pendidikan Kepri. Karena anggaran pendidikan Provinsi Kepri terbilang paling besar dianggarkan tiap tahunnya. Tandem keduanya sudah menjadi rahasia umum di lingkungan DPRD Kepri maupun kontraktor," kata sumber.

Seperti layaknya pemain proyek, T dan R juga disebut "mengawal" PPTK yang menangani proyek-proyek besar bernilai miliaran rupiah. Sehingga diduga proses lelang yang dilaksanakan hanya asal-asalan.

"Kalau sudah lelang, kontraktor yang awalnya berminat memasukkan penawaran sebelum batas waktu penutupan, mereka terpaksa mundur karena sudah diminta untuk mundur dengan syarat memperoleh 'uang tolak' sesuai dengan kesepakatan bersama. Bahkan proses lelang dilakukan secara diam-diam," kata sumber.

"Jadi, penawaran yang masuk tiga sampai empat perusahaan saja, yang tentunya milik oknum-oknum tersebut. Tinggal pemilik perusahaan mengerjakan proyek sesuai arahan oknum DPRD tersebut," imbuhnya. (*)

Editor: Roelan