Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Transaksi Relatif Sepi, Rentang 3.832 - 3.859

Indeks Diprediksi Sideways
Oleh : sumantri
Rabu | 08-06-2011 | 08:27 WIB
BEI.jpg Honda-Batam

Bursa Efek Indonesia (Ist)

Batam, batamtoday - Keterbukaan informasi bursa IDX mencatat beberapa prediski pengamat pasar modal Bursa saham Indonesia pada perdagangan Rabu 8 Juni 2011 diperkirakan masih akan bergerak sideways dengan kisaran 3.832-3.859. Demikian dikatakan analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, seperti dilansir batamtoday dari keterbukaan informasi IDX, Selasa malam 7 Juni 2011.

"Transaksi relatif sepi dimana investor terlihat juga masih menunggu perkembangan dari kondisi marko ekonomi regional terkait krisis utang Eropa, serta ekspektasi naiknya suku bunga China. Saham pilihan ASII, INDF, GJTL." ungkap Purwoko. 

Perdagangan bursa pada sesi II Selasa, 7 Juni 2011, IHSG tidak dapat lepas dari tekanan jual, tetapi mampu berbalik arah dan rebound tipis pada perdagangan kemarin dimotori oleh naiknya beberapa saham bluechip. IHSG akhirnya ditutup naik 0,22% ke level 3.842,95. Asing terlihat melakukan aksi jual dengan net foreign sell sebesar Rp376,53 miliar.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko menyarankan beli UNTR, UNSP, BMRI dan ADRO saat terjadi technical rebound di Dow Jones pasca koreksi berlebihan dari keadaan oversold (jenuh jual). "Ini akan membantu IHSG dalam proses mencetak new high."

Untuk saham United Tractors (UNTR) disarankan beli dengan target harga di 23.400 dari penutupan kemarin di 23.100. Strategi masuk pertama di 23.050 dan kedua di 22.700 dengan cut loss di 22.250.

Optisme bahwa bisnis alat berat mulai membaik dan volume penjualan akan melewati expektasi pasar di 2011 dapat offset penurunan produksi dari segi usaha mining akibat sempatnya mengalami hujan yang masih tinggi di Q1 2011.

Saham Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) disarankan beli dengan target harga di 480 dari penutupan kemarin di 460. Strategi masuk pertama di 455 dan kedua di 440 dengan cut loss di 420.

Outlook CPO yang postifi dan proses debt restructuring yang mengambil momentum dari menguatnya rupiah (weak US$) merupakan katalis positif untuk perbaikan kinerja laba di laporan keuangan di Q2 2011.

Sementara Bank Mandiri (BMRI) disarankan beli dengan target harga di 7.250 dari penutupan kemarin di 7.050. Strategi masuk pertama di 7.050 dan kedua di 6.950 dengan cut loss di 6.850.

Sasham Adaro Energy (ADRO) disarankan beli dengan target harga di 2.575 dari penutupan kemarin di 2.475. Strategi masuk pertama di 2.450 dan kedua di 2.425 dengan cut loss di 2.375.

Perseroan diuntungkan dari kenaikan harga batubara karena memiliki infrastructure produksi dan transportasi yang terbaik di antara sectornya sehingga proses earnings recovery akan berjalan sesuai scenario untuk sisa tahun 2011.