Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pendukung Wikileaks Desak PM Australia Bela Assange
Oleh : Magid
Kamis | 09-12-2010 | 11:38 WIB

Sydney, batamtoday - Dukungan terhadap pemilik situs Wikileaks kian bertambah. Kini sejumlah kolomnis, editor, akademisi dan pengamat media di Australia mendesak perdana menteri Julia Gillard untuk bereaksi terhadap penangkapan pemilik situs Wikileaks, Julian Assange.

Halaman twiter Wikileaks, Kamis (09/12/2010), menampilkan sejumlah surat-surat desakan yang ditujukan pada perdana menteri Australia tersebut.

Salah satu surat dukungan berasal dari Sekretaris Dewan Serikat Buruh Australia, Jeff Lawrence. Ia menyesalkan reaksi berlebihan dari Amerika terhadap Julian Assange.

Berikut kutipan komenter dan reaksi para pengamat AS yang disesalkan Jeff Laurence, seperti yang dikutip batamtoday dari halaman twiter Wikileaks.

"Mengapa tidak Julian Assange mati?" Tulis cendekiawan terkemuka AS Yunus Goldberg.

"CIA seharusnya sudah membunuh Julian Assange," kata John Hawkins.

Sarah Palin, calon presiden mungkin, mensejajarkan Assange dengan pemimpin Al Qaeda; Rick Santorum, mantan senator Pennsylvania, menuduh Assange bagian dari "terorisme".

"Komentar para pengamat AS tersebut dianggap sebagai gertakan. Selama satu dekade terakhir, kami telah melihat normalisasi tindakan di luar hukum pernah terpikirkan, 'rendition luar biasa' dari (penculikan) 'interogasi ditingkatkan' untuk (penyiksaan). Dalam konteks itu, kami sekarang memiliki keprihatinan besar bagi kesejahteraan Bapak Assange's," tulis Jeff laurance.

Surat bernada sama juga disampaikan pengamat dari Pusat Studi Perdamaian dan Konflik (CPACS), University of Sydney, Prof Frank Hutchinson.

"Terlepas dari kontroversi politik sekitarnya WikiLeaks, Assange tetap berhak untuk melakukan urusan-Nya dalam keselamatan, dan menerima keadilan prosedural dalam setiap proses hukum terhadap dia sebagai warga negara Australia," tulis Frank.