Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Analis: Anjurkan BoW untuk Sepekan Ini

Sepekan Ini, IHSG Berpotensi Menguat
Oleh : sumantri
Senin | 02-05-2011 | 13:47 WIB
Grafik_Indeks_Penutupan_Sesi_I,_Senin,_01_Mei_2011_.png Honda-Batam

PKP Developer

Grafik Indeks Penutupan Sesi I, Senin, 01 Mei 2011

Batam, batamtoday - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Senin 2 Mei 2011 sesi I ditutup menguat 18 poin. Investor sebaiknya beli saham-saham unggulan yang sudah terkoreksi (buy on weakness/BoW). Dari keterbukaan informasi publik IDX Jakarta yang dikutip batamtoday, Nico Omer Jonckhere, VP Research Valbury Securities mengatakan, IHSG awal pekan ini masih berpotensi naik, didukung data-data ekonomi dalam negeri. Seperti deflasi April yang kemungkinan akan menjadi pemicu naik IHSG.

”Apalagi ada laporan keuangan kuartal pertama emiten dan pembagian dividen,” Ujar Nico.

Sementara sentimen positif eksternal berasal dari Wallstreet yang akhir pekan lalu ditutup menguat, didorong kinerja keuangan korporasi. Apresiasi ini mengabaikan data-data ekonomi yang belum membaik.

Menurutnya, investor harus mewaspadai pembalikan arah dari indeks Dow Jones (DJIA) yang bisa memicu pengalihan dana ke komoditas dan treasury AS. Pasalnya, secara teknikal, DJIA sedang menyelesaikan wave 5, yang akan diikuti oleh koreksi.

Indikasi risk aversion terlihat juga pada potensi penguatan dolar AS yang sudah sangat oversold. “Waspadai dampak koreksi Dow Jones dan penguatan dolar AS ke harga-harga saham Indonesia yang sudah tinggi,” ucapnya.

Di tengah situasi ini, Nico merekomendasikan investor tidak agresif melakukan pembelian atau mengejar harga. Lebih baik beli saham-saham unggulan yang sudah terkoreksi. Pilihannya adalah TB Bukit Asam (PTBA), Indocement (INTP), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Astra International (ASII) dan Telekomunikasi (TLKM). ”Buy on weakness emiten-emiten ini,” tutupnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup menguat 18 poin ke level 3.838,32. Volume transaksi tercatat sebanyak 2,15 miliar saham senilai Rp1,67 triliun. Sebanyak 123 saham menguat, 90 saham melemah 92 saham melemah.