Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penetrasi Pasar Asia Tenggara, UD Trucks Luncurkan Quester
Oleh : Redaksi
Jum'at | 02-08-2013 | 12:06 WIB

BATAM - Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kawasan Asia Tenggara, mendorong UD Trucks untuk segera meluncurkan Quester sebuah rangkaian truk heavy-duty yang dikembangkan untuk Asia dan pasar berkembang lainnya. Peluncuran global Quester akan dilakukan bulan ini juga.

Mengapa dinamakan Quester? Karena truk ini merupakan refleksi perjalanan enam tahun kami untuk menghadirkan serangkaian jenis truk dan layanan yang didesain bersama Anda, untuk Anda yang melakukan bisnis dalam pasar yang berkembang, ucap Loic Mellinand, Senior Vice President dari UD Global Brand. Dengan Quester kami menginginkan sebuah truk yang memiliki mindset dan ketahanan serupa dengan seorang pelari marathon efisien, kuat dan tangguh.

Quester memiliki beragam aplikasi, termasuk di bidang konstruksi dan pertambangan, sehingga mampu memenuhi semua kebutuhan yang sering ditemukan dalam pasar berkembang. Ambisinya adalah untuk menentukan sebuah standar baru yang memadukan hal terbaik dari ketiga hal ini, yaitu warisan keterampilan dan layanan pelanggan Jepang milik UD, teknologi global milik Volvo, dan efisiensi biaya melalui proses produksi dan penggunaan sumber daya lokal.

Quester akan diluncurkan untuk pasar-pasar besar Asia lainnya di kuartal terakhir tahun 2013. Saat ini, pihak UD sedang mengembangkan sistem produksi untuk truk Quester built-up di Thailand, India dan Cina.UD Trucks akan menjadi merek Jepang pertama yang menawarkan serangkaian varian yang dikembangkan khusus agar sesuai dengan kebutuhan Asia dan pasar berkembang lainnya, menggunakan satu platform yang sama dengan harga yang terjangkau, ucap Taizo Matsuo, Vice President dari UD Trucks Product Management.

Bersama dengan diluncurkannya Quester, UD Trucks juga akan menyediakan layanan pelanggan dan paket pendukung yang ekstensif. Jaringan dealer dan importir UD Trucks yang strategis siap menawarkan layanan berdasarkan biaya operasional minimum, dengan efisiensi bahan bakar dan uptime maksimal.

Sumber: otosia