Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alif Litania, Bahagiakan Orang Tua dengan Prestasi
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 01-06-2013 | 19:40 WIB
alif-ltania.jpg Honda-Batam
Alif Litania bersama adik dan kedua orang tuanya.

BATAM, batamtoday - Membahagiakan orang tua, merupakan impian setiap anak. Seperti Alif Litania, siswi SMP Negeri 3 Batam memberikan kebahagiaan kepada ayah dan ibunya dengan torehan prestasi berhasil meraih nilai tertinggi dalam Ujian Nasional tingkat SMP se-Kepri.

Tania, panggilan akrab gadis kelahiran 13 Juni 1998, merupakan anak pertama dari pasangan Tatot Tri Parijanto (48) dan Sri Yuslina (41), yang tinggal di Perumahan Putra Moro Indah II Blok L nomor 14 Batuaji.

Gadis berkacamata dan berjilbab yang mempunyai tinggi badan 160 dengan berat ideal 40 kilogram ini seolah meruntuhkan mitos sulitnya mata pelajaran Matematika dengan meraih nilai sempurna, 10.

Saat ditemui di rumahnya yang sederhana, type 36/72 itu, Tatot dan Sri mengaku terkejut dan bangga dengan nilai UN yang dicapai anak sulungnya. Tatot mengaku tak pernah memaksa kepada anaknya untuk harus belajar setelah pulang sekolah.

"Saya punya prinsip memberikan kebebasan kepada kedua anak saya Alif Litania dan adiknya yang masih duduk di bangku SD kelas VI Muhammad Bariq Athallah, namun bukan kebebasan yang asal-asalan tetap kami arahkan mana yang boleh dan pantas dilakukan dan mana yang tidak," ujar Tatot kepada batamtoday saat berkunjung ke rumahnya Sabtu (1/6/2013)

Pria yang bekerja di PT Adhya Tirta Batam ini percaya kalau anak belajar karena keterpaksaan atau rasa takut karena tekanan dari orang tua maka hasilnya tak akan maksimal. Sebaliknya, kalau belajarnya memang didasari dari kesadaran diri sendiri tanpa disuruh pun dia tetap tak akan lupa akan kewajibannya untuk belajar.

Sementara Tania mengaku tak mempunyai persiapan khusus dalam belajar menjelang UN. Sesekali dia mencoba mencari literatur soal yang pernah diujikan di UN tahun-tahun sebelumnya.

"Persiapan khususnya tak ada, mas. Ya paling hanya baca-baca saja, saya paling suka namanya membaca buku," ujar Tania.

Tania sejak mulai sekolah di kelas 1 SD sudah menampakkan bakatnya. Tania mengaku tak pernah mendapatkan ranking di luar tiga besar. Paling rendah ranking di sekolah yang diraihnya saat kelas 5 SD yakni ranking 3.

"Anak saya Tania sejak kecil sudah mengukir prestasi akademik. Kalau dibilang anak saya pintar karena tiap hari belajar. Kunci suksesnya prestasi akademik Tania bukan dari rajin belajar, namun tiap hari selama beberapa jam rajin membaca buku apa saja," kata Tatot.

Tania memang anak yang kutu buku. Di rumahnya, buku Tania hampir 1 lemari dari berbagai jenis. Tatot mengaku tiap dirinya ke luar kota untuk tugas kantor, oleh-oleh yang diminta Tania adalah buku, baik itu buku pelajaran maupun buku lainnya seperti novel ataupun majalah

"Kalau jalan-jalan ke mall Tania pasti minta diantar bapaknya pergi ke toko buku di Nagoya," kata dia.

Kini ketekunan Tania berbuah manis dengan torehan prestasi yang sangat membanggakan dan membahagiakan kedua orangtuanya.

Editor: Dodo