Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bawaslu Nilai Media Berperan Terhadap Keberhasilan Pemilu
Oleh : si
Sabtu | 11-05-2013 | 18:40 WIB

AMBON, batamtoday - Media massa berperan penting menentukan kualitas dan keberhasilan pemilihan umum (Pemilu), baik presiden maupun kepala daerah. 

"Sebagai pilar ke empat demokrasi, media massa memegang peranan penting untuk menetukan keberhasilan dan kualitas pemilu di Tanah Air maupun di masing-masing daerah," kata Nasrullah, Wakil Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawslu)  saat membuka pelatihan pengawasn pemilu bagi media massa dan organisasi massa di Ambon, Sabtu, (11/5/2013).

Dia mengakui, peran media tidak bisa dikesampingkan karena jika pemberitaan tentang sebuah masalah negatif, maka akan berdampak membangun sentimen negatif di masyarakat.

"Sehebat apa pun penyelenggara bekerja untuk menghasilkan pemilu berkualitas, tetapi tidak didukung pemberitaan media yang positif, maka akan berdampak negatif di masyarakat," katanya.

Dia pun menilai, pemilu di Indonesia masih mengecewakan dari yang diharapkan dalam menjalankan demokrasi tersebut.

Begitu pun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di Indonesia, dinilainya, selalu mengecewakan, antara lain dananya selalu di atas Rp1 miliar, bahkan ada beberapa provinsi yang biayanya bisa mencapai Rp1 triliun.

Oleh karena itu, Nasrulah menyatakan, Bawaslu memiliki kepentingan besar melibatkan partisipasi media dalam Pemilu 2014 maupun Pemilukada di berbagai daerah, melalui pemberitaan-pemberitaan yang berimbang dan berdampak positif untuk menggalang partisipasi masyarakat dalam menyukseskannya.

"Kami sangat berkepentingan untuk membangun sinergitas dan keterlibatan media massa, serta organisasi masyarakat untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2014, maupun pemilukada di masing-masing daerah, agar berlangsung secara jujur, adil dan bermartabat terutama meningkatkan partisipasi masyarakat mensukseskannya," katanya.

Dia mencontohkan, partisipasi masyarakat menyalurkan aspirasi politiknya dalam Pemilukada Jawa Barat hanya 60 persen dan di Sumatera Utara 50 persen, karena kecenderungan masyarakat yang tidak mempercayai netralitas para penyelenggara.

Berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang akan berlangsung Juni 2013, menurut Nasrulah, pihaknya akan mendorong Bawaslu di daerah ini untuk membangun sinergitas dan kerja sama dengan berbagai media.

Hal ini, dikemukakannya, agar Pemilukada Maluku berjalan lancar, terutama menjamin tingginya partisipasi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi politiknya.

"Karakteristik Maluku yang terdiri dari ribuan pulau dan dipisahkan lautan luas dan keterbatasan transportasi, tentu menimbulkan kesulitan sangat besar, terutama untuk melakukan pengawasan," katanya.

Ia menimpali, "Karena itu, media bisa dijadikan mata dan telinga Bawaslu untuk mengukur keberhasilan maupun menginventarisasi berbagai pelanggaran yang terjadi di lapangan."

Nasrulah berharap, media massa di Maluku dapat memainkan peran pendidikan politik yang berkualitas di tengah-tengah masyarakat, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pilkada Juni 2013.

Sumber : Antaranews.com