Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Phillip Securities: IHSG Akan Rebound

Baru Bangun, IHSG Sudah Terjerembab 8.6 Poin
Oleh : sumantri
Senin | 28-03-2011 | 10:00 WIB
Grafik_IHSG_Senin_Pagi_28_Maret_2011.png Honda-Batam

IHSG Perdagangan Sesi I Senin, 28 Maret 2011 dibuka melemah 8.6 poin, penyebabnya adalah aksi Profit Taking sejumlah Pelaku Usaha

Batam, batamtoday - Setelah akhir pekan lalu Indeks di tutup di level 3,607 atau melemah 0.13%. Senin Pagi ini, IHSG terjerembab 8.6 poin ke level 3,598.500. Pengamat Phillip Securities Batam, Johan Effendi menyebutkan, biangkerok pelemahan Indeks adalah aksi Profit Takinfg sejumlah investor dilantai bursa.

"Perkirakan IHSG akan rebound seiring membaiknya bursa global yang dipicu oleh berlanjutnya pemulihan ekonomi di AS, meredanya kekhawatiran krisis nuklir di Jepang, mulai turunnya harga minyak bumi sehingga menurunkan keresahan para investor. Rentang pergerakan IHSG pada hari ini kami prediksi berada di kisaran 3,570-3,640," Ungkap Johan Effendi, ketika dikonfirmasi batamtoday, Senin 28 Maret 2011.

Sementara itu laporan emiten Phillip Securities menyebutkan WIKA membukukan laba bersih konsolidasi pada 2010 Rp 284.922 M, tumbuh 50.58% dibanding pencapaian 2009. Namun perseroan mencatatkan penurunan penjualan bersih 8.62% YoY menjadi Rp 6,023 Triliun. Beban pokok penjualan pada 2010 berhasil diturunkan lebih besar daaripada penurunan pendapatan, yaitu turun 9.68% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 5.390 T. 

Laba usaha perseroan sebesar Rp 477.611 M, turun 1.51% YoY. WIKA mampu mengurangi beban lain-lain dari sebelumnya Rp 136.842 Miliar menjadi Rp 4.285 Miliar karena adanya laba divestasi di tahun 2010 sebesar Rp 67.754 Miliar. Total aset tumbuh 10.27% YoY menjadi Rp 6,286 T. (Sumber: Market Review Phillip Securities Senin, 28 Maret 2011).

Sementara itu data IDX menyebutkan, Volume perdagangan sesi I Pagi ini mencapai 132,5 juta saham senilai Rp134,3 miliar. Perdagangan diwarnai dengan 49 saham turun, 39 saham naik dan 91 saham stagnan. Sektor yang masih positif mempertahankan indeks di atas level 3.600 adalah sektor pertambangan. Sedangkan sektor yang menahan penguatan seperti industri dasar. Indeks mengalami net foreign buy sebesar Rp3,4 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp55,9 miliar dan penjualan asing mencapai Rp52,5 miliar.