Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Agar Nilai Kekayaan Tidak Berkurang

Sudah Saatnya Investasi Emas
Oleh : sumantri
Senin | 28-03-2011 | 08:37 WIB
Emas_Batangan_Salah_satu_Instrumen_Investasi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Harga Logam Mulia Emas di prediksi akan terus naik dalam 12 bulan kedepan

Batam, batamtoday - Majalah Forbes, edisi Minggu 27 Maret 2011, merilis Bank Rakyat China (PBOC) merekomendasikan kepada 1 miliar rakyatnya untuk mempertimbangkan menginvestasikan asetnya dalam bentuk mengkoleksi logam mulia alias Emas. Aksi ini disarankan sebagai perlindungan nilai terhadap Inflasi dan melestarikan nilai uang yang bisa jatuh sewaktu-waktu.

Analis tinjauan pasar keuangan PBOC, seperti dikutip Forbes mengklaim nilai beberapa mata uang utama telah turun dibandingkan emas. Mata uang dolar Amerika Seriktat turun 1%, Franc Swiss turun 2,5%, Pound Sterling Inggris turun 2% dan Yen Jepang turun 2% dalam satu semester.

Sementara itu The Fed (Bank Sentral Amerika) menyarankan kepada Investor Negeri Paman Sam tersebut untuk mengkoleksi saham minyak mentah, karena harga Gasoline (bensin) diprediksi akan melambung tinggi memasuki musim panas ini.

Menurut PBOC, melambungnya harga emas dipicu oleh konflik Timur Tengah, khususnya Libya, krisis utang Eropa, bencana yang melanda Jepang serta berbagai kisruh politik di Suriah, Yaman dan sebagian besar negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Dan semua 'Chaos' (kekacauan) ini, berjalan dengan tak terduga yang menyebabkan perekonomian Global porak poranda, di hampir seluruh penjuru dunia," tegas Ben Bernanke, Direktur Utama Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve Bank/The Fed).

Di Amerika sendiri, sebanyak 12 negara bagian negara adidaya tersebut, yakni New Hampshire, Indiana, South Carolina, dan Washington DC telah mengusulkan wacana yang memungkinkan warganya menggunakan koin emas dan perak sebagai alat pembayaran yang sah.

Sejalan dengan itu, Goldman Sachs, perusahan berbasis financial di Amerika, memprediksi harga logam mulia bakal menyentuh level 1.565 USD per Ounce dalam 6 bulan ke depan dan 1.690 USD per Ounce dalam 12 bulan ke depan.

"Sepertinya emas akan sangat mungkin naik sebanyak 18% dalam kurun 12 bulan," ujar Ben Bernanke, saat pertemuan dengan Direktur Utama Goldman Sachs, seperti dikutip Bloomberg, 25 Maret 2011. Goldman Sachs sendiri memperingatkan kontraksi harga dalam jangka pendel, lebih disebabkan oleh aksi ambil untung pelaku pasar.