Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Phillip Securities: Indeks Diperkirakan Sideways

Indeks Dibuka Melempem 13 Poin di Level 3,460.361
Oleh : sumantri
Kamis | 24-02-2011 | 10:04 WIB
INDEKS.jpg Honda-Batam

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan

Batam, batamtoday - Akibat kisruh politik Timur Tengah yang hingga kini masih carut marut, imbas terhadap harga si 'Emas Hitam' atau minyak mentah mencengangkan, Minyak mentah meroket ke level lumayan tinggi. Hingga pukul 09.41 WIB, data yang diperoleh dari Phillip Securities Cabang Batam, menyatakan, harga minyak mentah membuncah di kisaran 99.33 dolar Amerika perbarel atau naik 1.23 poin atau 1.25%.

"Saham-saham Big Caps mengalami koreksi hari ini, kondisi bursa masih tidak menentu, di karenakan kondisi di Lybia, yang merupakan negara peng-ekspor minyak ke 15 terbesar di dunia, kisruh politik yang terjadi membuat harga minyak meroket," ujar Johan Effendi, Branch Manager sekaligus Analis Bursa Phillip Securities Batam, kepada batamtoday, Kamis 24 Februari 2011. 

Kondisi IHSG yang diprediksi bergerak fluktuatif di kisaran naik dan turun yang relatif tipis, juga berimbas pada pergerakkan Bursa regional Asia. Mayoritas saham Asia bergerak mix, Hang Seng (Bursa Hongkong) naik ke 23,005.18 atau 98.28 poin. STI (Singapore) turun -1.47 ke level 3,000.38 dan NIKKEI (Indeks Jepang) turun -44.55 poin ke level 10,534.55. 

"Ada koreksi tipis yang tengah melanda berbagai Bursa regional Asia," tutur Johan. Sementara itu Saham-saham yang menjadi 'Biangkeladi penurunan Indeks hari ini antara lain Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terjun bebas Rp 800 ke level Rp 47.800 perlembar saham, Astra International (ASII) juga anjlok Rp 400 ke level Rp 51.500, Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp 350 ke level Rp 14.650 perlembar saham dan Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 250 ke level Rp 21.950 perlembar saham. 

Sementara itu, dari sektor perbankan, yang paling menderita pada sesi pembukaan hari ini adalah Bank Central Asia (BBCA) yang jatuh Rp 200 ke level Rp 6.200 per lembar saham.