Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Asing Catat Penjualan 575,56 juta Saham

Tutup Hari, Indeks Naik 23,023 Point
Oleh : Sumantri
Rabu | 23-02-2011 | 19:34 WIB

Batam, batamtoday - Meski aksi jual asing pada sesi penutupan hari ini menekan penguatan IHSG, namun Indeks tetap berkibar di level 3.474,12 atau naik 0,66%.Data Bursa Efek Indonesia yang dihimpun batamtoday, Rabu 23 Februari 2011 mendapati fakta saham terbesar yang dijual asing pada perdagangan hari ini adalah BTEL (Bakrie Telecom Tbk ) dengan net foreign sell sebesar Rp36,19 juta. Urutan kedua terbesar saham yang dijual asing adalah PGAS (Perusahaan Gas Negara) dengan net foreign sell Rp30,87 juta.

Beberapa emiten yang menebar saham di bursa dan sanggup mendongkrak indeks didominasi oleh saham sektor mining seperti PLN, PGAS dan sektor komoditi seperti Unilever (UNVR), Gudang Graram (GGRM).

Marco Poetra Kawet, Pimpinan PIPM Batam (Cabang BEI yang ada di daerah, termasuk Batam) menyebutkan iIndeks hari ini agak melawan arus, karena tekanan asing terhadap situasi dunia. Secara global, kondisi perdagangan di Bursa Indonesia memiliki persepsi sepi transaksi, hanya beberapa sektor terkait energi yang bisa menari riang di lantai bursa.. 


"Penguatan IHSG dipicu aksi beli investor, mengantisipasi banyaknya emiten yang merealisasikan dividen dan laporan keuangan perusahaan-perusahaan publik yang akan dirilis awal Maret," ujar Marco, kepada batamtoday, Rabu, 23 Februari 2011.

Sementara itu, analis pasahr saham Johan Effendi menegaskan level support untuk IHSG berada di kisaran 3.350, sangat kuat sehingga sulit ditembus ke bawah. Apalagi, setelah dua pekan terakhir, indeks cenderung konsolidasi.

"Fluktuatif banget, mungkin karena banyaknya aksi jual," ungkap Johan.

Namun data Bursa Efek yang dihimpun batamtoday dari PIPM Batam menyebutkan aliran keluar modal asing (capital outflow) agak menghambat penguatan IHSG. Asing mencatatkan transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp253 miliar dimana transaksi jual mencapai Rp1,544 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,291 triliun.

Hampir semua sektor menguat, seperti sektor pertambangan yang naik 1,7%, konsumer 1,6%, manufaktur 1%, perdagangan 0,9%, industri dasar 0,8%, aneka industri 0,4%,finansial 0,25% dan properti 0,1%. Hanya sektor perkebunan dan infrastruktur yang terpantau memerah.