Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepala BIN Akui Intelijen Lemah di Sampang
Oleh : dd/inl
Senin | 27-08-2012 | 15:16 WIB

JAKARTA, batamtoday - Kekerasan terhadap kelompok Islam Syiah di Sampang, Madura, yang terjadi dua kali dalam setahun, diakui karena kelemahan sistem intelijen.


"Ya, kita harus mengakui kalau hal itu terjadi, intelijennya harus diperbaiki," ujar Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjend Marciano Norman, seperti dikutip Inilah.com, Senin (27/8/2012).

Marciano mengakui kelemahan intelijensi di lembaganya, dan akan melakukan pembenahan. "Kita harus mengevaluasi. Harusnya intelijen yang baik mempunyai kemampuan mendeteksi secara dini hal-hal yang akan timbul," kata Marciano.

BIN, kata Marciano, akan menjalankan fungsi intelijensi dengan bersinergi dengan badan intelijensi institusi lainnya seperti Polri dan TNI. "Akan dilakukan secara terpadu untuk segera menyelesaikan permasalahan itu secara adil," ucapnya. 

Bentrokan di Sampang, Madura antara kelompok Syiah dan Sunni kembali terjadi, Minggu (26/8/2012) sekitar pukul 11.00 WIB. Belasan rumah milik pengikut Syiah di Desa Karang Gayam Kecamatan Omben dan Desa Bluuran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang hangus rata menjadi tanah. Akibat bentrokan ini, satu orang dinyatakan tewas.