Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sampah Elektronik Picu Kerusakan Lingkungan
Oleh : redaksi/hijauku
Kamis | 28-06-2012 | 14:57 WIB

BATAM, batamtoday - Dua lembaga internasional yaitu International Telecommunication Union (ITU) dan Secretariat of the Basel Convention (SBC) mendatangani kerja sama untuk memromosikan pengelolaan sampah-sampah elektronik, termasuk pengumpulan dan proses daur ulang bahan-bahan berbahaya di dalamnya.

Menurut ITU, jumlah sampah elektronik diperkirakan akan terus meningkat, terutama di negara berkembang. Hanya 13% sampah elektronik di negara berkembang yang didaur ulang dan seringkali proses daur ulang itu dilakukan tanpa mengikuti prosedur keselamatan.

Perjanjian ini berupaya membantu memerkuat kolaborasi antara para pembuat kebijakan lingkungan dan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

“Sektor TIK telah menunjukkan kinerja lingkungan yang positif melalui upaya mereka mengurangi sampah elektronik dan menerapkan praktik serta standar ramah lingkungan,” ujar Hamadoun Touré, Sekretaris Jenderal ITU.

“Kolaborasi yang baru ditandatangani ini akan memungkinkan komunitas global mengatasi masalah sampah elektronik melalui pendekatan yang menyeluruh yang melibatkan industri daur ulang dan juga para pembuat kebijakan.”

Sampah elektronik, yang mengandung bahan beracun yang digunakan dalam proses manufaktur, bisa memicu kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia.