Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perempuan Jepang Awet Muda, Apa Rahasianya ?
Oleh : batamtoday
Jum'at | 26-11-2010 | 07:06 WIB

Batamtoday, Jakarta - Kita tidak harus tinggal di Jepang atau menjadi orang Jepang, agar memiliki wajah yang awet muda seperti mereka. Kita hanya perlu "mencuri" ilmu diet, gaya hidup, maupun tips perawatan kulit mereka. Dan ternyata, inilah rahasianya....

Ratakan warna kulit

Ketika kita sudah rutin menggunakan tabir surya, langkah berikutnya adalah meminimalkan flek hitam yang terlanjur menempel di wajah. Yoko Kisara, seorang penulis kecantikan di Tokyo, menyarankan memakai krim yang memperlambat produksi pigmen -biasa disebut pemutih, brightening atau tone corrector. Fungsinya sama: memutihkan dan meratakan warna kulit di bagian tertentu.

Jika perbedaan warna kulit terlihat sangat jelas, Jessica Wu, MD, seorang dokter kulit di Los Angeles asal Taiwan, mengatakan lebih baik Anda pergi ke dokter kulit untuk meminta obat yang mengandung hydroquinone atau tretinoin (Retin-A) dengan kadar tertentu.

Anda juga dapat menjalani terapi pengelupasan kulit, lewat obat-obatan kimia atau terapi Intense Pulse Light (IPL) yang menggunakan sinar khusus untuk memperbaiki warna kulit.

Jaga kelembaban kulit
"Tidak banyak perempuan Jepang usia di atas 40-an yang mengeluh kulit mereka kering," ujar Hideko Hattori, seorang dokter kulit di Tokyo. Ini terjadi antara lain berkat bantuan alam.

Tingkat kelembaban beberapa wilayah di Jepang memang cukup tinggi, sehingga masih ada saja perempuan separuh baya di sana yang mengeluh wajah mereka kelebihan minyak. Anda memang tidak dapat mengubah iklim, tapi Anda bisa meniru beberapa kebiasaan, agar kulit bebas dari kekeringan dan tetap lembab.

Sebagian besar orang Jepang jarang menggunakan AC maupun pemanas ruangan. Bahkan, ketika musim panas banyak perusahaan mengeluarkan kebijaksanaan "cool biz", yaitu mengizinkan para karyawannya berbusana kasual, supaya lebih nyaman saat udara sedang panas. Hasilnya, kulit mereka tetap lembab.

Perempuan Jepang juga sangat disiplin dalam ritual melembabkan kulit. "Banyak di antara mereka rela memakai bermacam-macam jenis produk yang fungsinya hampir sama. Setidaknya dua dari tiga produk tersebut berguna untuk melembabkan kulit. Sementara, kebanyakan wanita Amerika, justru lebih suka mengandalkan satu jenis krim saja dengan harapan berbagai masalah kulit dapat teratasi dengan baik," ujar Yoko.

Contohnya, Ikuko Watanabe, seorang fashion stylist berusia 50, memakai krim pelembab dan toner yang berfungsi melembabkan kulit, serum pelembab, serum mencerahkan kulit, dan tabir surya sekaligus pelembab. Bahkan, ditambah lagi dengan masker pelembab wajah, setidaknya seminggu sekali. Hm... tentu saja kulit mereka jadi lembab dengan cara itu.

Pijat area wajah dan leher
Dalam adat Cina dan Jepang, pijat wajah merupakan bagian ritual perawatan kulit. "Ibu saya menyarankan, selagi muda lakukan pemijatan setiap malam, setelah membersihkan wajah," lanjut Jessica.

Kegiatan ini adalah bagian dari tradisi akupunktur dan acupressure Asia Timur yang bisa melancarkan peredaran darah, sehingga kulit wajah lebih segar dan mudah menyerap berbagai produk perawatan kulit.

Menariknya lagi, lokasi pemijatan wajah sama dengan titik dimana botoks disuntikkan oleh para dokter kulit. Contohnya, di antara kedua alis, garis ekspresi atau senyum, dan di samping kedua mata bagian luar."

Ia juga percaya, kalau kita teratur memijat wajah, hasilnya bisa segera dibuktikan. "Sekitar 15 tahun lalu, ketika saya mulai melakukan praktek botoks dan suntik kolagen, saya menawarkan terapi ini kepada ibu saya yang berusia 55. Namun, ketika ia duduk di ruang praktek dan tangan saya mulai bereaksi, saya baru sadar ternyata ia tak memiliki kerutan sama sekali," tandasnya terpana. (kcm)