Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hajar Polisi dan Mahasiswa, Sumantri Mengaku Disuruh oleh Fansuri
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 12-06-2012 | 13:04 WIB
pns-hajar-polisi.....gif Honda-Batam

PKP Developer

Sumantri Ardi (kiri) saat diamankan rekannya sesama PNS usai menghajar polisi dan mahasiswa di Dinas Pendidikan Kepri.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sumantri Ardi, PNS di Badan Lingkungan Hidup Kepulauan Riau mengaku datang dan memukul mahasiswa serta Polisi dari Polsek Tanjungpinang Timur karena disuruh oleh Fansuri yang merupakan Kepala Seksi Pendidikan Tinggi dan PPTK Beasiswa Dinas Pendidikan Kepri.

Hal itu dikatakan Sumantri Ardi kepada wartawan saat dikonfirmasi usai rusuh dan melakukan pemukulan terhadap mahasiswa bernama Andreas dan Bripda Marbun, di halaman Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Selasa (12/6/2012). 

"Saya PNS di BLH, dan saya datang ke sini (Dinas Pendidikan Kepri-red.) karena disuruh dan di-SMS Fansuri untuk membantu mengatasi," ujar Sumantri. 

Sumantri juga mengaku dekat dan seperjuangan dengan Fansuri, sekaligus penerima Beasiswa S2 di UNIBA Batam. Disinggung alasan dia melakukan pemukulan pada polisi, Sumantri Ardi mengaku tidak tahu kalau yang dipukulnya itu adalah anggota Polisi. 

"Saya tidak tahu dia Polisi, saya pikir dia itu mahasiswa atau wartawan," ujarnya.

Ketika ditanya apakah kalau wartawan juga akan dipukulnya, saat itu Sumantri mengatakan "tidak".

Sementara itu, Fansuri yang dikonfirmasi wartawan atas pengakuan Sumantri yang mengaku disuruh dan dihubungi dirinya agar datang ke Dinas Pendidikan Kepri membantah, kalau orang tersebut dimintanya datang untuk mengatasi. 

"Nggak ada itu, saya tidak ada menyuruhnya datang ke sini," dalih Fansuri. 

Sebagaimana diberitakan batamtoday, pemukulan anggota Polisi dan mahasiswa, dilakukan Sumantri ketika mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia (IMAKIPSI) Riau-Kepri daerah IV Kepri melakukan aksi demo di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.

Sebelum terjadi pemukulan, IMAKIPSI menyoroti tidak transparannya penyaluran dana beasiswa yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri selama ini.

"Kami meminta agar penyaliran dana beasiswa berprestasi dan yang tidak mampu dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri secara transparan, obyektif, selektif dan terintegritas," kata Ketua IMAKIPSI Riau-Kepri Muhammad Munirul Ikhwan. 

Sementara itu, Bripda Marbun yang dipukul oleh Sumantri mengatakan hingga saat ini masih melakukan koordinasi dengan unsur pimpinanya, terkait penganiayaan yang menimpa dirinya. Marbun mengaku sudah melakukan visum atas luka pemukulan yang dialami di bagian mulut. 

"Saya masih koordinasikan dengan pimpinan, apakah diproses atau tidak. Tapi saya sudah melakukan visum," ujarnya singkat.