Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua MPR Sebut Kelompok Garis Keras Seperti FPI Dukung 4 Pilar Kebangsaan
Oleh : surya
Selasa | 22-05-2012 | 17:28 WIB
taufik_Kiemas.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua MPR RI Taufik Kiemas

JAKARTA, batamtoday - Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) Taufik Kiemas mengaku merasa senang, kelompok Islam garis keras seperti Front Pembela Islam (FPI) mendukung sosialisasi empat pilar kebangsaan. Dengan dukungan FPI itu, diharapkan kekerasan dan anarkisme yang terjadi di masyarakat mengatasnamakan agama bisa dicegah.

"FPI ini pernah saya ajak dialog di MPR RI dan mereka mendukung 4 Pilar bangsa ini. Ternyata ketika berdialog dengan Ketua Umum FPI Habib Rizieq, FPI itu tidak seganas seperti kita bayangkan. Karena itu kelompok-kelompok yang keras dan mungkin kita anggap anarkis selama ini harus kita undang untuk dialog bersama. Itu sangat bagus,” kata Taufik Kiemas di Jakarta, Selasa (22/5/2012).

Pernyataan Ketua MPR itu disampaikkan saat menerima Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama Masa Khidmat (PP ISNU) 2012-2017, yang dipimpin ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa. Pada kesempatan itu, Ali Masykur yang didampingi Wakil ketua Umum PP ISNU Wahid Nurudin, Sekretaris Jenderal M Kholid Syeirazi dan jajaran lainnya menyatakan siap mengawal tegaknya Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Taufik Kiemas mengatakan, MPR selama ini kerap menghadapi kesulitan dalam sosialisasi empat kebangsaan karena masih maraknya aksi kekerasan dan anarkisme yang terjadi di masyarakat. Karena itu, dukungan dari kelompok seperti FPI dan PP ISNU sangat diperlukan untuk mensukseskan sosialisasi empat pilar tersebut, selain dukungan besar dari pemerintah. 

“Jadi, yang sulit soal 4 pilar bangsa ini adalah aplikasinya di tengah masyarakat. Karena itu MPR RI tidak bisa sendiri menyosialisasikan ini, melainkan harus dibantu oleh masyarakat termasuk ISNU,” kata Taufik Kiemas didampingi Wakil Ketua MPR Melani Leimina Suhari.

Sedangkan Ketua PP ISNU Ali Masykur Musa menyampaikan keprihatinannya atas pembelokan arah reformasi yang menjauhkan bangsa Indonesia dari tujuan-tujuan nasionalnya. Padahal, Indonesia punya semua syarat untuk menjadi bangsa besar dan tidak perlu bantuan luar negeri untuk mencapai masyarakat adil makmur. Yang dibutuhkan bangsa Indonesia adalah seorang pemimpin visioner yang mampu mendefinisikan kepentingan nasional dan berani menjadi ‘imam’ untuk menegakkan empat pilar kebangsaan ini dengan segala risiko.

“Karena itu ISNU mengapresiasi inisiatif MPR RI di bawah kepemimpinan Taufik Kiemas yang giat menyosialisasikan dan mengawal agenda penguatan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Dan ISNU siap mengambil bagian dalam proses revitalisasi empat pilar kebangsaan tersebut,” kata Ali Masykur Musa yang juga Anggota BPK RI ini. 

Ali Masykur menambahkan, empat cita-cita nasional sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang belum sepenuhnya tercapai; yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,  dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Empat cita-cita nasional tersebut katanya, merangkum empat inti kebutuhan dasar warga negara yang hingga saat ini belum sepenuhnya dipenuhi pemerintah yakni keamanan, kesejahteraan, kecerdasan, dan kewibawaan/harga diri di mata bangsa-bangsa lain. "Karena itu, untuk meraih empat cita-cita nasional ini, diperlukan penguatan empat pilar kebangsaan," katanya.