Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Muhammad Nasir Bersepeda Keliling Indonesia

"Saya Ingin Ketemu Presiden"
Oleh : Dodo
Rabu | 02-02-2011 | 18:40 WIB
Nasir.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Tekad Baja - Muhammad Nasir, pemuda asal Sumatera Barat bertekad baja ingin menemui Presiden dengan bekal prestasinya berkeliling Indonesia dengan menggunakan sepeda. Foto : Ali

Batam, batamtoday - Keinginan bertemu dengan Presiden tentunya menjadi impian segelintir warganegara namun hal ini tidak mudah mengingat membutuhkan sebuah proses panjang birokrasi. Bahkan kadang impian tersebut bisa sirna lantaran kesibukan sang Presiden dalam menjalankan roda pemerintahan.

Seperti halnya seorang Muhammad Nasir, pemuda berusia 23 tahun asal Padang, Sumatera Barat yang lama menetap di kota Jambi juga memiliki impian menemui Presiden di istananya yang selalu dijaga ketat oleh tentara.

"Saya ingin ketemu Presiden tapi mungkin sulit dan perlu sebuah moment ataupun prestasi untuk bisa bertemu," kata Nasir kepada batamtoday saat ditemui di kawasan Batam Center, Rabu, 2 Februari 2011.

Sebagai pemuda lulusan Sekolah Dasar pada tahun 2000, Nasir menyadari dirinya sangat minim prestasi. Namun keinginan untuk bertemu Presiden selalu bergemuruh di dadanya.

Akhirnya melalui sebuah tekad, Nasir mencoba menciptakan prestasi dengan cara melakukan keliling Indonesia dengan menggunakan sepeda yang dimulainya pada setahun lalu, tepatnya pada 1 Februari 2010.

Berbekal sebuah sepeda yang didapatkannya hasil dari menabung, Nasir memulai petualangannya meninggalkan kota Jambi mengayuhkan pedal sepeda bernomor BA-001-PD menuju kota kelahirannya di Padang.

Di kota itu dirinya sempat bertemu dengan Walikota Padang, Fauzi Bahar, dan mendapatkan sebuah piagam sebagai pemacu semangat mengayuhkan pedal sepedanya ke kota-kota lain seperti Palembang dan Lampung sebelum menaiki kapal menuju pulau Jawa.

"Saya menempuh perjalanan 26 hari menuju Lampung sebelum ke Jawa," kata dia dengan sorot mata bersemangat.

Sesampainya di Jawa, dirinya langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Bandung melalui Depok, Bogor dan Subang selama lima hari dan beristirahat sekitar dua hari di Kota Kembang tersebut.

Dalam perjalanannya menuju Bandung, Nasir sempat mengalami gangguan pencernaan namun hal itu tak menyurutkan niatnya untuk sampai di kota yang berjuluk Paris Van Java itu.

"Saya sempat sakit pencernaan, tidak bisa (maaf-red.) kentut," kata Nasir sambil tersipu.

Dua hari beristirahat di Bandung, dirinya lantas melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta melewati jalur selatan Jawa.

Dari Kota Gudeg itu dia menuju ke Surabaya dilanjutkan menuju Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sebelum menuju Sulawesi.

"Total ada 32 provinsi yang jadi target saya namun tersisa empat provinsi yang belum saya jejaki yakni DKI Jakarta, Papua, Papua Barat dan Bangka Belitung," tukas Nasir.

Selama melakukan perjalanan, lanjut dia, sepeda yang ditumpanginya mengalami 10 kali bocor, enam kali ganti ban, empat kali tabrakan dan empat kali ganti velg.

"Maklum perjalanan jauh," ujarnya singkat sambil tersipu.

Nasir merencanakan usai dari Batam dirinya akan bertolak menuju Tanjungpinang untuk menemui Gubernur Kepulauan Riau HM. Sani sebelum menyeberang ke Bangka Belitung.

Provinsi Bangka Belitung merupakan wilayah terakhir pengembaraannya dengan sepeda dan akan menuju ke Jakarta untuk menemui Presiden berbekal setumpuk sertifikat dan piagam dari para kepala daerah di seluruh Indonesia.

"Inilah bekal saya untuk menemui Presiden. Semoga piagam-piagam ini dapat menjadi kelengkapan jika memang prestasi merupakan syarat utama untuk bertemu Presiden," kata Nasir optimis.