Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

M Al Ischan, Direktur PT Lintas Aman Nusantara

Banyak Bekerja daripada Bicara
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Senin | 05-03-2012 | 10:59 WIB
ischan.gif Honda-Batam

PKP Developer

M Al Ischan, banyak bekerja daripada berbicara. (Foto: Irwan Hirzal/batamtoday).

SIKAP tegas namun ramah terpancar dari sosok M Al Ischan, pengusaha yang bergerak dalam bidang jasa pengamanan. Salam komando, dengan genggaman tangan yang erat menyambut kedatangan batamtoday di kantornya komplek Ruko Tiban Centre. 

Ischan memegang teguh filosofi pemimpin, harus selalu kuat, kala pemimpin sudah lemah, bagaimana dengan bawahannya. Pemimpin harus terus senang, meskipun sakit harus sehat. Pemimpin dituntut memiliki fighting spirit yang baik, merupakan kata-kata yang terucap ketika ditanya kabarnya. 

Pria bertubuh tegap dengan potongan rambut cepak tersebut mengatakan kebiasaan dirinya lebih suka bekerja tanpa terlalu banyak bicara. Apabila seseorang sudah  banyak berjanji maka akan menimbulkan banyak pemikiran untuk memenuhi janji-janjinya. 

"Biarkan semua mengalir apa adanya, sehingga tidak banyak beban yang harus dipikirkan. Kita hanya perlu bekerja, mengurangi bicara muluk-muluk," ujar Ischan. 

Sebagai seorang generasi muda yang cinta Indonesia, sangat besar keinginannya berbuat dalam mengisi kemerdekaan. Disadarinya dengan sangat baik sebagai generasi sekarang tidak ikut memperebutkan kemerdekaan dari penjajah, tidak ikut berkorban harta ataupun nyawa seperti para pahlawan terdahulu. Dia hanya mengisi kemerdekaan yang diamanahkan dengan sebaik-baiknya. 

"Mengisi kemerdekaan dengan berkarya nyata, berbuat dari ruang lingkup yang kecil untuk keluarga, lingkungan kerja dan tetangga. Selanjutnya berbuat untuk masyarakat luas dengan berusaha dari hari ke hari memberikan kontribusi positif," tegasnya. 

Keinginan kuat itu terpancar dengan aktif berorganisasi kepemudaan, organisasi bidang usaha yang digelutinya hingga pengurus organisasi bidang olah raga. Sejak duduk dibangku sekolah dasar, Ischan sudah aktif di organisasi Praja Muda Karana (Pramuka). Dia juga tampil sebagai pengurus organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan beranjak remaja bergabung dalam organisasi badan dakwah Islamiyah tingkat pemuda. 

Setelah terjun kedunia usaha, dia bergabung di Ikatan Pengusaha Seminyak (IPS) di Bali. Dipercaya sebagai ketua Kesatuan Pelaut Nasional Indonesia (KPNI), bendahara Asosiasi Manager Security Indonesia (AMSI) Kota Batam. Ketua Asosiasi Badan Usaha Pengamanan Indonesia (Abujapi) Provinsi Kepri. Ketua Lembaga Missi Reclaseering Republik Indonesia (LMR-RI) Komda Batam. Ketua Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (FORKI) Pengcab Batam. Ketua Dewan Pembina LSM Gerakan Anak Bangsa (Gerbang) Kepri. Ketua OKP Pekat Indonesia Bersatu Provinsi Kepri. 

"Yang melatarbelakangi saya aktif organisasi mungkin karena saya mendapat sosok figur dari orang tua saya yang selalu beraktivitas positif," tuturnya. 

Seabrek kesibukan yang digelutinya setiap hari ternyata tidak dianggap sebagai beban oleh Ischan. Dia menjalaninya dengan ikhlas, sebab berbagai kesulitan menjalankan semua kerjaan dianggap merupakan hal yang pantas dan wajar-wajar saja.  

"Saya hanya mencoba memaksimalkan waktu untuk menjalani semua kerjaan," katanya. 

Seluruh aktivitas tersebut juga tidak jadi kendala baginya karena selalu mendapat dukungan penuh dari keluarga. Istri dan anak-anakya sangat mendukung dan memahami segala pekerjaan yang dilakukan. Namun demikian sebagai kepala keluarga, selalu meluangkan waktu dengan keluarga. 

Diakui Ischan, waktu pertemuan dengan keluarga tidak banyak, namun sangat berkualitas. Disela kesibukan selalu meluangkan waktu untuk sholat subuh berjamaah, sekolah anak-anak juga diantarkan.  

"Meski memilah-milah dengan waktu untuk keluarga, pekerjaan maupun  organisasi. Selama ini tidak ada kendala dengan waktu, masih sehat-sehat saja," ujar Ischan. 

Ketika diminta tanggapannya dengan iklim usaha di Batam saat ini, dengan antusias Ischan menjelaskan bahwa Provinsi Kepri secara umum dan Batam khususnya adalah daerah kepulauan yang mengandalkan bidang jasa serta pariwisata dengan harapan investor datang menginvestasikan dana untuk menjalankan usaha.  

Akan tetapi sedikit terkendala karena Pemerintah yang tidak bisa memberikan jaminan, mulai dari birokrasi yang berbelit-belit, peraturan yang tidak pasti karena belum adanya kepastian hukum sehingga membuat para investor merasa tidak nyaman. Ditambah lagi dengan tenaga kerja yang sangat mudah terprovokasi dalam menyampaikan aspirasi yang cenderung anarkis. 

"Kemudian dari kami badan usaha jasa pengamanan (BUJP) mencoba ikut berpartisipasi dalam memberikan rasa nyaman kepada para investor. Akan tetapi rasa aman bukan saja menjadi tanggung jawab pihak aparat maupun satuan pengamanan melainkan tanggungjawab bersama seluruh warga Batam khususnya, Kepri pada umumnya. Saya tegaskan saat ini situasi Batam sangat kondusif," terangnya. 

Menutup wawancara batamtoday, Ischan juga mengungkapkan kalau dirinya memiliki motto dalam hidupnya yakni apa yang diperbuatnya akan dipertanggungjawabkan di dunia maupun di akhirat.  

"Artinya kita harus bersikap bijaksana dalam menjalani kehidupan," tegasnya.

Organisasi :

- 1977 - 1999 : Ketua Kesatuan Pelaut Nasional Indonesia (KPNI) 

- 2001 - 2004 : Ketua Ikatan Pengusaha Seminyak (IKPS) menaungi bidang hotel, bar dan Resto di Bali

- 2008 - sekarang : Bendahara Asosiasi Manager Sekurity Indonesia (AMSI) Kota Batam

- 2010 - sekarang : Ketua Dewan Pembina LSM Gerakan Anak Bangsa (Gerbang) Kepri.

- 2010 - 2013 : Ketua OKP Pekat Indonesia Bersatu Propinsi Kepri

- 2010 - 2015 : Ketua Asosiasi Badan Usaha Pengamanan Indonesia (Abujapi) Propinsi Kepri

- 2011 - 2014 : Ketua Lembaga Missing Reclaseering Republik Indonesia (LMR-RI) Komda Batam

- 2011 - 2016 : Ketua Federasi Olahraga Karatedo Indonesia (FORKI) Pengcab Batam