Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BTN Targetkan Bangun 24 Ribu Rumah Sejahtera
Oleh : batamtoday
Kamis | 11-11-2010 | 08:00 WIB

Batamtoday, Jakarta-Manajemen PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan pembiayaan bagi pembangunan 24 ribu unit rumah sejahtera yang didukung program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga akhir 2010 mendatang. Namun BTN merasa waktu untuk memenuhi target terlalu pendek.

“Kendala kita terutama adalah persoalan waktunya yang pendek. Hal itu karena kebijakan FLPP baru resmi diluncurkan pada 1 Oktober kemarin. Hingga akhir tahun, porsi dana FLPP yang disediakan APBN untuk disalurkan oleh BTN adalah Rp1,64 triliun,” papar Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro, di sela Munas Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) XIII, di Jakarta, Rabu (10/11) malam.

Iqbal menegaskan, kendati batas waktu jelang tutup tahun 2010 hanya tersisa efektif kurang dari dua bulan lagi, pihaknya optimistis target pembiayaan 24 ribu unit rumah sejahtera (dulunya dinamai rumah sederhana sehat/RSh) dapat terealisasikan. “Kami tetap mengupayakan agar target penyalurannya bisa terpenuhi,” ujarnya.

Sesuai data Bank Indonesia per Agustus 2010, BTN menempati urutan ke-8 bank terbesar dalam penyaluran kredit yakni sebesar Rp48,54 miliar. Adapun pertumbuhan kredit BTN per September 2010 (year on year) mencapai 29 persen. “Angka pertumbuhan kredit BTN ini melampaui rerata pertumbuhan kredit perbankan nasional yakni 20 persen,” tukasnya.

Dalam tiga tahun terakhir, imbuh Iqbal, posisi kredit BTN memperlihatkan tren kenaikan yang cukup signifikan. Ini termasuk pertumbuhan komposisi kredit non perumahan BTN yang naik mencapai 8,3 persen di kuartal ketiga 2010. “Total outstanding KPR BTN mencapai Rp36,5 triliun atau mencapai 74,1 persen dari total kredit,” urainya.

Adapun komposisi kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi kini mencapai 58,8 persen, sedangkan KPR non subsidi kini menyumbangkan 41,2 persen dari total portofolio kredit BTN. “Sepanjang kuartal ketiga 2010, realisasi kredit BTN mencapai Rp15,33 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp11,24 miliar,” pungkasnya.