Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buntut Keributan di SPBU Batu Hitam

Tersinggung SARA, Pemuda Flores Minta Proses Hukum Dilanjutkan
Oleh : Charles / Dodo
Selasa | 14-02-2012 | 16:49 WIB
Sejumlah_Earga_Flores_yang_Menghadiri_kantor_Satreskrim_Polresta_Tanjungpinang.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Sejumlah Warga Flores, datangi kantor Satreskrim Polresta Tanjungpinang

TANJUNGPINANG, batamtoday - Pria berinisial Bb, rekan Daud yang mengeroyok Michael, satpam SPBU Batu Hitam Tanjungpinang, mengakui telah melontarkan bahasa yang menyinggung soal SARA hingga membuat sejumlah pemuda dan warga Flores di Tanjungpinang marah.

Atas perkataannya tersebut, Bb mengaku salah dan meminta maaf kepada suku Flores yang ada di Kota Tanjungpinang.

Pengakuan dan permintaan maaf itu, dikatakan Bb saat melakukan pertemuan antara Bb, Daud, Andi Cori, Genta Asmara bersama Daeng M. Yatir dan pihak korban Michael, Adam, dan Paulus serta tokoh masyarakat Flores di ruang Satreskrim Polresta Tanjungpinang, Selasa (14/2/2012).

"Dia sudah mengakui perkataanya,namun dia menyangkal kalau maksud dan tujuanya perkataannya itu, bukan dikatakan pada semua warga Flores, dan dia beralasan hanya pada Adam, yang kebetulan bekerja padanya," kata Paulus mengungkapkan.

Selain mengakui perkataanya, Bb juga kata Paulus sudah meminta maaf pada Michael secara pribadi, dan saat ini  sedang membuat surat pernyataan permintaan maaf pada Michael mapun Adam.

Sayangnya, kendati Bb mengaku salah dan meminta maaf, ternyata tidak serta merta membuat sejumlah pemuda Flores yang mendatangi Satreskrim Polresta Tanjungpinang puas. Bahkan, puluhan  warga Flores yang dari pagi sudah berada di lokasi itu meminta agar proses  hukum kasus penganiayaan dan pernyataan SARA itu dapat dilanjutkan ke proses hukum.

"Kami tidak mau damai, biar saja dilanjutkan proses hukum, nanti kebiasaan. Sekarang damai besok, baku pukul pula lagi," ujar sejumlah warga Flores yang merupakan rekan Michael.