Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Surianto Tegaskan Semua Pegawai di Lapas Barelang Patuh Aturan
Oleh : CR-1
Selasa | 25-09-2018 | 19:52 WIB
lapas-ok.jpg Honda-Batam
Kepala Laspas Kelas IIA Barelang, Surianto didampingi salah satu pegawainya. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Lapas Kelas IIA Barelang, Surianto menegaskan semua pegawai di Lapas yang dia pimpin itu masih patuh aturan. Sejauh ini, belum ada yang bertindak menyalahi aturan dan kewenangannya masing-masing.

"Sejauh ini masih aman dan tidak ada yang nakal. Kalau ada bakal saya tidak tegas, apalagi kalau sempat ada yang main mata dengan pengedar narkoba," kata dia, Selasa (25/9/2018) menyusul adanya pegawai Lapas di Sumatera Utara yang menyalahgunakan kewenangannya.

Bagi Surianto, Lapas adalah tempat membina bukan tempat berkembangnya kejahatan, apalagi peredaran obat-obat terlarang. Pun, dia selalu mengingatkan agar prosedur diberlakukan seperti pemeriksaan dan penggeledahan bagi siapapun yang masuk ke area Lapas.

Tak hanya itu, pihaknya juga selalu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua pihak terkait, baik pengunjung maupun pegawai Lapas sendiri.

"Prosedurnya sudah diatur dalam Standart Operational Prosedure (SOP). Ada banyak SOP yang kita berlakukan mulai dari penerimaan hingga pembebasan," ujarnya.

Suprianto melanjutkan, ada empat hal yang terus dia lakukan guna mencegah gembong narkoba menguasai Lapas Barelang.

"Empat hal tersebut di antaranya seperti tidak melibatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam penyelesaian kegiatan yang non bajeter. Terus memaksimalkan pasar yang ada dengan perspektif micro ekonomi. Memastikan petugas yang masuk bertugas dalam keadaan bahagia, terakhir jelasnya bersikap pasrah dan mengendalikan semuanya kepada Allah SWT atas hasil dari tiga tindakan sebelumnya," ungkapnya.

Untuk pasar sendiri, Surianto menjelaskan, ada 1.346 WBP hari ini yang nongkrong di Lapas Kelas IIA Barelang, Kota Batam. Mereka semua pasti memiliki kebutuhan pokok dan juga dibekali skill masing-masing.

"Itu yang kami maksimalkan pengelolaanya sampai sekarang, melalui lembaga koperasi LP. Agar lebih profesional, unit pertokoannya kami lelangkan kepada pihak ke-3. Hasilnya setiap bulan pihak ke-3 memberikan tali kasih (keuntungan) sebesar Rp100 juta dan bantuan operasional Rp10 juta. Total Rp140 juta per bulan. Rp100 juta itu dibagi ke 153 anggota pegawai Lapas dan Rp40 juta untuk dukungan operasional kantor dan untuk BWP yang meproduksi karya mereka diberikan upah atau premi," jelasnya.

Untuk pembinaan, Surianto menjelaskan, ada dua pembinaan yang masih mereka terapkan sejauh ini, yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. "Untuk kepribadian sendiri arahnya menuju life skill. Misalnya pembuatan roti, tempe, laundry, las, pertukangan, bercocok tanam, budidaya ikan air tawar, cuci mobil dan motor," tutup dia.

Editor: Gokli