Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Akan Dipekerjakan di Malaysia

Calon TKI Ilegal Ini Kabur ke Mapolsek Batam Kota
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 20-09-2018 | 15:04 WIB
sm-calon-tki1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

SM (kanan) yang saat ini menginap di Mapolsek Batam Kota. (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang perempuan yang diketahui bernama SM (25), terpaksa harus menginap di Mapolsek Batam Kota. Pasalnya, ia diduga akan dipekerjakan ke luar negeri secara ilegal.

Ditemui di Mapolsek, ia mengaku kabur dari tempat penampungannya yang ada di Batam. Selain itu, ia sudah menginap selama dua hari di mapolsek dan berencana ingin pulang ke kampung halamannya di Bandung.

"Saya kabur. Pakaian dan barang-barang saya ada di rumah tempat saya ditampung. Daerahnya saya tidak tahu. Saya bisa sampai di sini jalan kaki dan bertanya pada orang dimana kantor polisi," akunya, Kamis (20/9/2018).

Diceritakan, awalnya ia hanya ingin bekerja di Jakarta. Kemudian berjumpa dengan seseorang bernama Merry di Jakarta. Ia diduga merupakan seorang agen untuk para tenaga kerja ilegal yang akan berangkat ke luar negeri.

Kemudian, ia ditawarkan untuk bekerja ke Malaysia dengan gaji yang menggiurkan. Hingga akhirnya ia dikirim ke Batam untuk dipersiapkan sebelum berangkat.

"Katanya untuk paspor dan identitas bisa dibikin di Batam dengan cara nembak. Saya datang ke Batam juga menggunakan identitas palsu yang dikasih ibu Merry itu," jelasnya.

Sampai di Bandara, kemudian ia dijemput oleh seseorang yang tidak ia kenal. Namun ia mengaku sebagai anggotanya Merry. Ia langsung dibawa ke rumah orang tersebut.

"Di sana hanya ada saya sendiri. Katanya mau datang lagi 3 calon TKI lainnya. Tapi saya sudah gelisah. Apalagi saya pamit sama orangtua hanya bekerja ke Jakarta," keluhnya.

Sampai akhirnya pada Selasa (18/9/2018) malam, ia memutuskan pergi dari rumah tersebut. "Saat itu orang lagi tidak ada di rumah. Makanya saya langsung pergi. Orangtua juga tidak mengizinkan. Saya juga ingin pulang," tambahnya.

Sejauh ini, ia masih menunggu kiriman dari orangtuanya untuk ongkos kembali ke kampung halaman. Sementara keterangan dari pihak kepolisian, saat ini kasusnya masih dalam proses.

"Kata pak polisi masih diproses. Saya juga tidak tahu diproses bagaimana. Yang jelas saya hanya ingin cepat pulang ke kampung halaman," pungkasnya.

Editor: Yudha