Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur Pimpin Aksi Bersih-bersih dalam Rangka Gotong Royong se-Dunia 2018
Oleh : Charles Sitompul
Minggu | 16-09-2018 | 19:04 WIB
nurdin_gotong_royong.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Gubernur Kepri Nurdin Basirun meminpin aksi bersih-bersih lingkungan

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membuka acara World Cleanup Day atau Gotong Royong se-Dunia tahun 2018 di halaman Gedung Daerah,Tanjungpinang, Sabtu (15/9/2018).

Nurdin menegaskan keberadaan dan kebersihan lingkungan sangat penting untuk terus dijaga. Masyarakat harus sadar dan komit untuk menciptakan masa depan yang baik bagi generasi penerus.

"Kebersihan adalah kebutuhan. Dalam agama pun menyebutkan bersih adalah bagian dari iman. Jadi seluruh wilayah ini harus kita jaga dan rawat bersama," ujar Nurdin, di gedung Daerah.

Pada kesempatan itu, Nurdin bersama Sekdaprov TS Arif Fadillah, Lantamal IV Laksamana Pertama TNI R Eko, Pj Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza, sejumlah pengusaha juga panitia dan para relawan melakukan konvoi dari gedung daerah menuju ke Pelantar I dan Pelantar II melakukan swiping dan memungut sampah. Hadir juga Penasihat PKK Kepri Hj Noor Lizah Nurdin Basirun dan Metua Dharma Wanita Hj Rismarini Arif Fadillah.

"Kita ingin memasyarakatkan kegiatan ini agar lama kelamaan akan menjadi kebiasaan," kata Nurdin.

Selain di Tanjungpinang, juga terdapat sebelas titik utama aktvitas gotong royong serentak yang dilaksanakan di Kepri dalam aksi World Cleanup tersebut diantaranya, di Bintan, kegiatan utama dilaksanakan di Kelurahan Kawal, Tanjunguban dan Lagoi.

Kota Batam, pelaksanaan dilakukan di Dataran Engkuputri. Karimun pelaksanaan titik utama di Pesisir Pantai Pasar Sore Sungai Lakam Timur, Anambas di Pulau Siantan Tarempa, Kabupaten Natuna di Pantai Kencana Ranai, Sedangkan Lingga berada di tiga titik utama yaitu di Kelurahan Pancur, Cening dan Pantai Mempanak.

Nurdin ingin aksi ini menjadi pelecut masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Terlebih sampah plastik yang berakibat buruk bagi biota laut. Nurdin pun selalu berpesan ke masyarakat di pulau-pulau untuk menjaga kebersihan laut dan tidak menjadikan laut sebagai tong sampah.

Dalam kehidupan bermasyarakat dan berlingkungan tambah Nurdin, harus punya niat untuk bersatu bersama menjadi lebih baik. Apalagi menyangkut kebersihan di wilayah sekitar. Masyarakat harus memberi contoh dan kelakuan yang menjadi keyakinan yang baik.

"Sudah bersih apa belum dilingkungan sekitar kita, ini budaya yang harus kita biasa kan apa lagi perilaku yang bijak ini di tunggu oleh masyarakat," ujarnya.

Selain di daerat, Nurdin menambahkan kebersihan laut di Kepri yang merupakan 96 persen daerah juga perlu jaga. Apalagi laut, sungai dan danau adalah sumber penting yang harus selalu bersih yang di titip oleh Allah SWT.

"Sekecil apa pun kita buat kebaikan, hasilnya akan bahagia," tambah Nurdin.

World Cleanup Day sendiri merupakan program aksi sosial global yang bertujuan untuk memerangi masalah sampah global, termasuk masalah sampah laut, Biasanya diadakan selama 24 jam pada bulan September secara tahunan.

Ada banyak organisasi yang memfasilitasi dan menyelenggarakan acara World Cleanup Day secara global. 150 Negara 34 Provinsi dan 13 juta Relawan secara serentak melaksanakan Aksi Gotong Royong Terbesar di dunia pada tanggal 15 September 2018 pukul 06.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.

Editor: Surya