Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

CEO ATB Jadi Pembicara di Scada World Summit IX 2018 di Singapura
Oleh : Nando Sirait
Minggu | 16-09-2018 | 10:32 WIB
ceo_atb.jpg Honda-Batam

PKP Developer

CEO PT Adhya Tirta Batam Ir Benny Andrianto Antonius MM didaulat sebagai pembicara dalam event terbesar dunia tentang SCADA di Singapura 3-6 September 2018.

BATAMTODAY.COM, Batam - Scada World Summit IX-2018 merupakan perhelatan internasional bergengsi yang menyatukan para pakar industri dalam konferensi akbar terkait desain sistem, rekayasa, pemeliharaan dan manajemen keamanan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).

Event yang telah mencapai tahun kesembilan ini, memberikan pemahaman yang berharga dan mendalam mengenai bagaimana implementasi SCADA dalam membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan mengurangi human error dengan tetap memperhatikan masalah 'cyber security; melalui system SCADA 4.0.

Para peserta yang mengikuti Scada World Summit IX - 2018 di Singapura ini terdiri dari para pakar yang aktif sebagai peneliti, pengajar maupun praktisi yang aktif dalam bidang SCADA dari berbagai perusahaan besar maupun universitas termuka di seluruh dunia. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Amerika, Australia, Uni Emirat Arab, Kuwait, India, Philipina, Malaysia dan Indonesia.

Topik utama yang dibahas dalam event yang digelar di Hotel Holiday Inn Singapura dari tanggal 3 sampai dengan 6 September 2018 ini meliputi semua permasalahan dan pengembangan sistem SCADA seperti Big Data Analytic, Integration System, Interoperability System, Geographic Information System (GIS), InformationTechnology (IT), Operation Technology (OT), Enterprise Resource Planning (ERP), Cyber Security, Internet of Thing (IOT), SCADA Network Infrastructure, SCADA Restoration dan lain sebagainya.

Perhelatan internasional SCADA World Summit IX - 2018 diselenggarakan oleh Equip Global Pte Ltd dan terbagi dalam beberapa slot yaitu Pre Summit pada 3 September. Main Summit 1 pada 4 September, Main Summit 2 pada 5 September dan Post Summit di hari terakhir pada 6 September 2018. Paparan materi disajikan dalam bentuk presentasi, studi kasus, diskusi panel hingga lokakarya (workshop).

Tidak main-main, para peserta harus merogoh kocek minimal USD 1.499 untuk paket workshop hingga USD 11.293 untuk paket lengkap workshop atau setara dengan kisaran 16 juta sampai 120 juta rupiah untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan solusi seputar permasalahan pembangunan serta pengembangan SCADA. Angka yang cukup fantastis untuk mengikuti sebuah workshop studi kasus dan diskusi.

Para peserta tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan terlibat dalam diskusi mendalam mengenai berbagai topik seputar SCADA baik dari segi pengembangan, peningkatan, implementasi, desain, pemecahan masalah dan pemeliharaan hingga bagaimana melawan ancaman bahaya cyber dalam manajemen keamanan SCADA.

Namun ada yang menarik dalam event Scada World Summit tahun ini. Benny Andrianto Antonius, CEO PT Adhya Tirta Batam (ATB) didaulat sebagai pembicara dalam event terbesar dunia tentang SCADA tersebut.

Pria peraih TOP CEO di ajang bergengsi TOP BUMD selama dua tahun berturut-turut ini bahkan menjadi satu-satunya pembicara asal Indonesia sepanjang sejarah Scada World Summit sejak 1st Scada World Summit hingga di 9th Scada World Summit digelar. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan tidak hanya bagi ATB maupun Kota Batam namun juga bagi bangsa Indonesia.

Meski bergerak di bidang utilitas dalam lingkup melayani kebutuhan air bersih lokal Batam, namun ATB telah diakui sebagai benchmark bagi perusahaan air dalam dan luar negeri. Benny membawakan topik bertemakan SCADA, GIS and ERP System Integration.

Dalam paparannya, Benny menjelaskan bahwa sistem yang diterapkan ATB sendiri merupakan sistem SCADA terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan air.

"Setiap proses yang berkaitan dengan pengelolaan air hingga service petugas di lapangan dapat dimonitoring secara real time sehingga kualitas produk dan jasa yang diberikan ATB terjaga sesuai standarisasi yang telah ditetapkan," kata Benny Adrianto, Minggu (16/9/2018) dalam rilisnya.

Menurut Benny, ATB melakukan terobosan luar biasa melalui sistem SCADA 4.0 karena berhasil mengintegrasikan semua sistem yang dibutuhkan dan menggabungkannya dengan sistem ERP dalam satu platform, dimana hal tersebut sangat sulit dan jarang berhasil dilakukan oleh perusahaan manapun.

Namun ATB dengan tenaga SDM dari negeri sendiri, mampu membangun ATB SCADA yang menjadi acuan dan memberi dampak luas bagi perkembangan inovasi teknologi dunia.

Disamping itu, Benny juga memaparkan kemampuan ATB SCADA dalam memasukkan Big Data Analytic dari seluruh komponen operasi yang dipadukan dengan sistem ERP yang hasilnya tidak hanya mampu membantu tim teknis dan operator lapangan saj.

"Tetapi uga mampu merambah ranah business intelligence yang dapat membantu memberikan 'insight' bagi manajemen dalam mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat," katanya.

ATB SCADA System telah diakui mampu menjadi sistem percontohan bagi pengembangan sistem khususnya SCADA 4.0 karena berhasil mengintegrasikan dan mengatasi semua isu utama baik dalam pengembangan maupun penerapannya dalam operasional perusahaan.

Hingga saat ini, hanya ATB yang mampu memiliki sistem SCADA yang terintegrasi di bidang pengelolaan air minum. ATB SCADA yang sedang dalam proses patent ini, menjadi salah satu indikator bahwa ATB memang layak diproyeksikan sebagai operator air kelas dunia di masa depan.

Kehadiran ATB sebagai maestro pengelola air dan tangan kreatif seorang Benny Andrianto yang mampu melakukan pengembangan SCADA terintegrasi yang dapat memberikan insight dari segi teknis hingga proses pengambilan keputusan untuk menjalankan roda bisnisnya, telah membuka mata para pakar dunia perihal eksistensi ATB dan Kemampuan Bangsa Indonesia di kancah internasional.

Sulit rasanya menemukan perusahaan air yang levelnya diatas atau setidaknya setara dengan ATB. Pencapaian dan pembuktian kapabilitas kinerja yang mumpuni dari segala aspek, wajar jika ATB menjadi satu-satunya benchmark perusahaan air di Indonesia serta diakui oleh industri global.

ATB SCADA bahkan telah mendunia dengan seringnya ATB mendapatkan kunjungan studi banding dari negara lain seperti Cina, Afrika Selatan, Korea, Malaysia dan Timor Leste.

ATB yang telah mengabdi selama 23 tahun untuk pengelolaan air di Batam, memiliki rekam jejak pencapaian prestasi yang luar biasa baik dari segi sistem manajemen, pelayanan pelanggan, kehandalan SDM, produk layanan dan jasa, pengolahan serta pendistribusian air hingga inovasi teknologi demi service excellence.

Hal inilah yang menjadikan tolak ukur ATB tetap menjadi perusahaan air terbaik hingga kini dan nanti sesuai dengan slogan yang dimilikinya, ATB Tak Terganti!

Editor: Surya