Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemprov Kepri Bakal Ajukan Penambahan Kuota CPNS 2018
Oleh : Ismail
Sabtu | 15-09-2018 | 09:40 WIB
tambah-kuota.jpg Honda-Batam
Wakil Gubernur Kepri, H Isdianto.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pengajuan jumlah kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk di Provinsi Kepri ke Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) hanya disetujui sebanyak 192 formasi dari usulan sebesar 400 formasi.

Untuk itu, Pemprov Kepri akan mengambil langkah dengan akan mengajukan dan mengusulkan kembali formasi CPNS tahun 2018 ini, yang memang untuk dua formasi yakni tenaga pengajar dan kesehatan sangat dibutuhkan di Kepri ini.

Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Kepri, Isdianto menanggapi penerimaan formasi CPNS yang tidak sesuai dengan permintaan Pemprov Kepri.

"Kita akan mengajukan dam meminta lagi formasi CPNS ini, terutama bagi tenaga guru dan kesehatan yang sudah sangat mendesak, karena banyak di daerah terutama terpencil kekurangan dua formasi itu," katanya di Dompak, Tanjungpinang, Sabtu (15/8/2018).

Pihaknya akan berusaha, berhasil atau tidaknya tentunya akan diserahkan ke Kementerian PANRB. Sebab, hanya dengan langkah itu, agar bisa diperhatikan oleh pusat.

Bila Pemerintah Daerah diam saja, dalam hal ini tentunya pusat menganggap sudah selesai apa yang tetapkan dalam penerimaan CPNS ini. "Dalam waktu dekat ini kita akan buat surat permohonan itu bersama alasan dan kajian terkiat ini. Nantinya pengajuan ini akan dikawal oleh BKDSDM Kepri," katanya lagi.

Terkait jumlah kuota CPNS tegasnya, tentunya Pemda yang lebih mengetahui berapa yang harus ditambah dan kekurangannya tersebut. Pemerintah pusat tentunya tidak mengetahui seberapa besar kebutuhan CPNS ini.

"Pengajuan sebesar 400 formasi itu, sudah melalui perhitungan yang matang di lapangan. Kita tidak asal mengajukan tanpa data dan kebutuhan yang sebenarnya," tegasnya.

"Bila tidak dikabulkann pengajuan ini, mudah-mudahan tahun depan akan ada penerimaan CPNS lagi, sehingga akan menutupi kekurangan tenaga guru dan tenaga kesehatan ini," tutupnya.

Editor: Gokli