Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bertemu Tim TOGA Kemenkes

Nurdin Imbau Mayarakat Kepri Manfaatkan Lingkungan untuk Kesehatan Keluarga
Oleh : Charles Sitompul
Jumat | 14-09-2018 | 15:28 WIB
nurdin-kemenkes1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pertemuan Gubernur Kepri dengan Tim TOGA Kemenkes. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur Nurdin Basirun mengatakan keberadaan lingkungan harus dimanfaatkan masyarakat untuk menanam tanaman kesehatan. Dan Pemerintah Provinsi Kepri akan terus melakukan terobosan dan imbauan kepada masyarakat kabupaten/kota untuk dapat berinovasi dam menggerakan kemampuan dalam memanfaatan lingkungan yang sehat.

"Kita akan terus melakukan kolaborasi seperti dengan dinas pertanian, lingkungan hidup juga Tim penggerak PKK untuk ikut andil menyiapkan dan mengembangkan potensi dari kemampuan pemanfaatan lingkungan di semua daerah di Kepri," kata Nurdin Basirun usai melakukan pertemuan dengan Tim Penilai Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Kementerian Kesehatan RI di Hotel Harmoni Nagoya, Batam, Jumat (14/9/2018).

Untuk Kepulauan Riau sendiri, Kabupaten Karimun merupakan daerah yang masuk kategori baik dalam hal pengengembangan dan pemanfataan tanaman obat keluarga. Hal ini sudah terdata oleh kementerian dan sedang dilakukan tahap verifikasi.

Dalam perkembangannya sendiri, produk-produk tanaman obat keluarga dari Kabupaten Karimun telah membuahkan hasil dalam tingkat perlombaan di tingkat nasional.

Nurdin berharap kemampuan ini, tidak hanya dimiliki oleh Kabupaten Karimun, namun juga menyebar dan merata di seluruh Kepri dalam membangkitkan potensi pemanfaatan tanaman obat tersebut.

"Semua daerah harus dapat mengembangkan dan menghasilkan produk nya sendiri, kesehatan terjaga, kesejahteraan meningkat,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tjetjep Yudiana mengatakan kedatangan tim penilai dari Kementerian Kesehatan sendiri merupakan penjabaran tugas dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam rangka Pengembangan Tanaman Obat Keluarga.

"Ini penting mengingat sekarang ini harga obat semakin mahal,"kata Tjetjep.

Tjetjep melanjutkan, tujuan dari keberadaan lingkungan yang berbasis tanaman obat keluarga tersebut membuat kesadaran masyarakat lebih meningkat seiring sadar akan pentingnya lingkungan untuk terus dijaga dan dimanfaatkan dengan maksimal.

"Agar masyarakat yang sehat tetap sehat dan yang sakit bisa tersembuhkan,"ujarnya.

Adapun Tim penilai Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes tersebut yang datang untuk melakukan penilaian adalah dr.Nur Indah,MK dan Siti Munawaroh, SKM,MK.

Editor: Yudha