Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Beri ASI Eksklusif dan Pola Asuh Tepat untuk Kesehatan Anak yang Optimal
Oleh : Redaksi
Rabu | 22-08-2018 | 18:28 WIB
asi-eksklusif.jpg Honda-Batam
Menkes Nila Farid Moeloek memberikan hadiah kepada pemenang lomba Ibu dengan ASI Eksklusif tahun 2018. (Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan minuman apapun.

Pemberian ASI merupakan pemenuhan hak bagi setiap ibu dan anak. Bukan rahasia lagi, bahwa anak yang mendapatkan ASI Eksklusif dan pola asuh yang tepat akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit.

Selain itu, Pemberian ASI mampu mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak, sehingga diharapkan akan menjadi anak dengan ketahanan pribadi yang mampu mandiri.

"Menyusui adalah dasar kehidupan. Dukung ibu menyusui untuk mencegah stunting. Anak sehat, bangsa kuat," tutur Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Nila Farid Moeloek, pada Puncak Peringatan Pekan Asi Sedunia (PAS) tahun 2018 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (20/8/2018) lalu, seperti dikutip situs resmi Kemenkes.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr Kirana Pritasari memaparkan, beberapa data kajian dan fakta global dalam The Lancet Breastfeeding Series tahun 2016 membuktikan bahwa ASI Eksklusif menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88% pada bayi berusia kurang dari 3 bulan.

Lebih jauh lagi beberapa studi menyebutkan bahwa dalam upaya pencegahan berat bayi lahir rendah (BBLR), stunting dan meningkatkan inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASI Eksklusif berkontribusi dalam menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis.
Menyusui tidak hanya menurunkan angka kematian bayi, tetapi juga dapat menurunkan risiko kegemukan hingga 10% (Lancet, 2016).

"Dari beberapa fakta tersebut, tidak diragukan lagi besarnya manfaat pemberian ASI untuk kehidupan," imbuh dr Kirana.

Untuk itu, diperlukan momen penting guna meningkatkan kepedulian dan kesadaran semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, terhadap pentingnya menyusui bayi hingga 2 tahun dan pentingnya dukungan bagi ibu dalam mencapai keberhasilan menyusui bayinya.

Karena itu, setiap minggu pertama bulan Agustus setiap tahun diperingati sebagai Pekan ASI Sedunia (PAS). Hal ini selaras dengan salah satu ketetapan global (Deklarasi Innocenti, 1990) bahwa mengkampanyekan ASI merupakan bagian dari upaya perlindungan, promosi dan dukungan menyusui.

Dengan mendukung setiap ibu agar sukses menyusui secara eksklusif hingga 6 bulan, serta mendukungnya untuk meneruskan ASI hingga dua tahun (ditunjang dengan makanan pendamping ASI yang baik) maka dapat menekan angka kematian neonatal dan bayi.

Editor: Gokli