Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PKS Sarankan Mahfud MD Mundur dari BPIP untuk Gabung Prabowo
Oleh : Redaksi
Selasa | 21-08-2018 | 17:40 WIB
mahfud-md-2.jpg Honda-Batam
Prof. Mahfud MD. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menyarankan Mahfud MD keluar dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Hal itu disampaikan jika Mahfud ingin masuk tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden 2019. "Mundur saja dulu dari BPIP," kata Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Mahfud MD sebelumnya sempat digadang sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Namun, pada detik-detik terakhir pengumuman, Jokowi justru memilih KH. Ma'ruf Amin.

Meski tak terpilih sebagai pendamping Jokowi, nama Mahfud masih dikait-kaitkan dengan posisi ketua tim pemenangan. Terlebih Ketua Umum PPP Muhammad Rommahurmuziy (Romi), bagian koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf, telah menyebut ketua tim kampanye nasional berinisial M.

Meskipun demikian, Mahfud sendiri menyatakan sampai saat ini belum ada tawaran menjadi tim sukses, baik dari kubu Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga.

Mahfud mengatakan tidak ingin menjabat sebagai ketua tim sukses para kandidat capres-cawapres manapun, karena masih tercatat sebagai pejabat negara di BPIP.

PKS Sarankan Mahfud MD Mundur dari BPIPKetua DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi (kiri). (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan seorang pejabat negara seharusnya bersikap netral, dan tidak ikut-ikutan berkecimpung aktif dalam struktur pemenangan seorang kandidat capres-cawapres di Pilpres 2019 mendatang.

Sementara itu, Aboe Bakar berpendapat, politik di Indonesia sangat dinamis. Meskipun belum ada obrolan namun bisa saja pada akhirnya Mahfud masuk ke tim Pemenangan.

"Namanya politik ini lobi pagi, malam sudah lupa. Pagi kita ngobrol, tapi suasananya malam sudah berbeda. Siapa tahu ada angin-angin, senyum angin-angin segar yang bisa membuat keputusan berbeda, bisa-bisa saja," kata Aboe Bakar.

Terlebih lagi, kata Aboe Bakar, Mahfud pernah menjadi ketua tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta Rajasa pada 2014 lalu meskipun saat ini berada di lembaga BPIP bentukan Jokowi.

"Artinya, Pak Mahfud pernah bersejarah jadi tim pemenangan di sini lalu menyebrang ke sana (kubu Jokowi). Di Indonesia sepertinya fatsun politiknya cair. Itu biasa," ujarnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani