Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

APBD Kepri 2019 Diprediksi Turun Ratusan Miliar
Oleh : Ismail
Selasa | 14-08-2018 | 18:40 WIB
nahar-apbd.jpg Honda-Batam
Kepala Bappelitbang Kepri, Naharuddin. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni Provinsi Kepri tahun 2019, diprediksi akan turun dibandingkan dengan APBD tahun 2018. Penurunan APBD 2019 ini, dikarenakan kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbang) Kepri, Naharuddin mengatakan, turunnya APBD 2019 Provinsi Kepulauan Riau disebabkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tidak memenuhi target. Serta, anggaran bagi hasil dari pusat yang diterima Kepri juga menurun.

"Diprediksi APBD murni 2019 Kepri turun sekitar Rp300 miliar hingga Rp350 miliar," ujarnya, Selasa (14/8/2018).

Nahar menambahkan, prediksi menurunnya APBD murni 2019 ini, karena menyesuaikan dengan APBD Perubahan 2018 saat ini. Seperti diketahui APBD-P 2018 mengalami defisit sebesar Rp300 miliar hingga Rp350 miliar.

Dengan kondisi seperti ini, Pemprov Kepri melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kepri mengambil inisiatif dengan tidak akan mengambil resiko merencanakan APBD murni 2019 di atas dari APBD Perubahan 2018 ini.

"Sudah dihitung, perkiraan untuk belanja modal Pemprov Kepri tahun 2019 mencapai Rp2,7 trilun. Sedangkan total APBD murni 2019 sebesar Rp3,2 triliun, tidak akan jauh beda dengan total APBD-P 2018 ini," tegasnya lagi.

"Perbedaan pada APBD 2018 lalu sebesar Rp3,5 trilun, sedangkan ditergetkan APBD murni 2019 sebesar Rp3,2 triliun, sehingga ada penurunan sekitar Rp300 hingga Rp 350 miliar," imbuhnya.

Ia mengatakan, saat ini TAPD dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kepri masih membahas APBD Perubahan 2018. Namun, karena sudah ada permintaan dari DPRD Kepri dan juga interuksi dari Gubernur agar segera disusun APBD murni 2019 sehingga TAPD dalam waktu dekat akan membahas APBD murni itu.

"Dalam waktu dekat ini, APBD-P 2018 sudah hampir selesai dan dalam waktu dekat ini akan diajukan ke DPRD Kepri untuk dibahas dan disahkan. Setelah, itu baru masuk dalam pembahasan APBD murni 2019 sekitar awal September nanti," jelasnya.

Nantinya, apabila pembahasan APBD-P 2018 ini sudah selesai, maka Tim TAPD dan Banggar DPRD Kepri akan melanjutkan dengan memulai pembahasan APBD murni 2019.

"Sudah ada kesepakatan angka APBD-P itu, dan selanjutnya dilanjutkan pembahasan APBD murni yang rencananya dilakuakn pada September 2018. Diharapkan pembahasan akan berjalan lancar, sehingga akan lebih cepat pengesahan APBD murni 2019 itu," harapnya.

Sementara itu, Sekda Kepri TS Arif Fadillah mengatakan, dengan lebih cepat pengesahaan APBD murni 2019, maka pelaksanaan APBD murni bisa lebih cepat direalisasikan di awal tahun 2019.

Ia juga mengatakan, dengan terjadinya defisit yang mencapai sebesar Rp300 miliar, tentunya harus ada penyesuaian dan itu sudah disiasati dengan pengalihan pelaksanaan proyek yang ditunda dan dialihkan ke tahun berikutnya, dan itu tidak jadi masalah.

"Lebih cepat lebih baik, bila sudah disepakati dan disahkan APBD murni itu. Bahkan, pelaksanaan program yang di-hold atau dialihkan dari tahun 2018 ke 2019 bisa dilaksanakan dengan baik, sehingga tidak ada program yang tertunda," pungkasnya.

Editor: Gokli