Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahfud MD Terima Batal Dipilih Jadi Cawapres Demi Keselamatan Negara
Oleh : Irawan
Jum\'at | 10-08-2018 | 08:16 WIB
Mahfud-MD4.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mahfud MD

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi), di detik-detik terakhir memilih Ketua Umum MUI yang juga Ketua Rais AAM PBNU, Ma'ruf Amin, untuk sebagai calon wakil presiden mendampingi dirinya untuk maju di Pilpres 2019.

Padahal Jokowi sebelumnya sudah memutuskan menggandeng mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai bakal pendampingi. Namun, setelah bertemu dengan ketua umum koalisi, cawapres Jokowi berubah dan nama Mahfud MD tersingkir dan digantikan oleh Ma'ruf Amin.

Mahfud sendiri menegaskan, sempat dihubungi untuk jadi cawapres, dan menerima keputusan Jokowi ini. Mahfud sendiri lantas mempersiapkan diri untuk acara deklarasi dengan menggunakan baju putih seperti permintaan Jokowi. Ia pun menunggu di sebuah restoran dekat acara deklarasi, karena pimpinan partai koalisi masih rapat jelang pengumuman deklarasi.

Namun, dia mendengar ternyata cawapres yang dipilih Jokowi bukan dirinya melainkan Maruf Amin. Mahfud lantas memutuskan pulang ke kediaman. Presiden Jokowi kemudian mengumumkan Ma'ruf Amin sebagai cawapres, yang dinilai merupakan pasangan nasionalis religius.

Usai deklarasi, Jokowi lalu mengutus Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait untuk menjemput Mahfud di kediamannya dibawa ke Istana Negara untuk diberikan penjelasan. Mahfud mengatakan, tidak masalah dirinya tidak jadi dipilih sebagai cawapres, hanya mengaku terkejut saja.

"Menurut saya, biasa dalam politik. Itu tidak apa-apa, kita harus lebih utamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud atau Ma'ruf Amin," kata Mahfud Md kepada wartawan, Kamis (9/8/2018).

Mahfud menegaskan keputusan Jokowi ini tidak melawan aturan. Dia mendukung keputusan Jokowi ini. "Kita terima ini sebagai keputusan. Proses sudah konstitusional. Kita dukung, negara ini harus terus berjalan," ujarnya.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan, Jokowi memilih dirinya di Pilpres 2019. Mahfud menceritakan detik-detik dia diminta jadi pendamping Jokowi.

"Kalau resminya tadi pagi diminta CV. Tadi malam lalu diberi tahu untuk stand by. Tadi pagi jadinya diminta CV," kata Mahfud, Kamis (9/8/2018).

Baginya, ini adalah panggilan sejarah. "Ini panggilan sejarah ya saya diminta untuk mendampingi dan saya cawapres," katanya

Mahfud sendiri mengaku punya alasan sendiri menerima pinangan menjadi wakil presidennya. Setidaknya ada 3 alasan Mahfud bersedia mendampingi bakal capres petahana itu.

"Pertama panggilan sejarah. Saya kan aktivis, ingin terus ada di medan perjuangan," katanya.

Alasan kedua, Mahfud karena kepercayaan Jokowi memilih dirinya. Mahfud menjawab kepercayaan itu dengan kesediaan.

Ketiga, elektabilitas Pak Jokowi. Sangat besar kemungkinan menang," katanya,

Dalam proses ini, Mahfud berkomunikasi dengan Mensesneg Pratikno. Ketika sudah mendapat kepastian, mantan Ketua MK ini menyiapkan busana favorit Jokowi yaitu kemeja putih.

"Terus jahit baju. Favoritnya Pak Jokowi, kemeja putih," ucap Mantan Ketua MK ini.

Banyak pihak menanti-nanti, tapi ternyata karena ada penolakan dari sejumlah parpol koalisi, nama cawapres Jokowi berubah di last minute. Ya, Mahfud Md batal jadi cawapres Jokowi dan Rais Aam PBNU yang juga Ketua MUI, Ma'ruf Amin, diumumkan Jokowi sebagai cawapres pendampingnya.

Editor: Surya