Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi Pilih Ma'ruf Amin sebagai Cawapresnya di Pilpres 2019
Oleh : Irawan
Jum\'at | 10-08-2018 | 08:04 WIB
Jokowi-Deklarasi.jpg Honda-Batam
Deklarasi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan cawapresnya pada Pilpres 2019. Ketum MUI KH Ma'ruf Amin resmi diumumkan jadi calon wakil presiden (cawapres), setelah bertemu dengan sembilan ketua umum partai koalisi.

Penunjukan Ma'ruf Amin ini menggantikan posisi Mahfud MD yang mendapatkan penolakan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpim Muhaimin Iskandar. Muhaimin menilai Mahfud MD bukan kader Nahdatul Ulama (NU), sehingga dipilih NU dan PKB tidak akan mendukung Jokowi.

"Saya memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai calon Presiden RI periode 2019-2024. Keputusan ini adalah tanggung jawab besar, erat kaitannya dengan cita-cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia maju dalam melanjutkan pembangunan dan berkeadilan di seluruh pelosok," ujar Jokowi saat pengumuman di Restoran Plataran Menteng, Jl HOS Cokroaminoto No 42, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).

"Dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai elemen masyarakat, maka saya putuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari parpol Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi saya sebagai cawapres 2019-2024 Profesor Ma'ruf Amin," imbuhnya.

Jokowi mengatakan, pemilihan Ma'ruf Amin karena memiliki pengalaman sebagai anggota legislatif, Ketua Rois AAM PBNU, Ketua MUI dan anggota pengarah BPIP, serta bisa menjaga kebhinekaan yang saat ini sedang terkoyak akibat Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Selain itu, pasangan Jokowi-Ma-ruf Amin merupakan pasangan saling melengkapi antara nasionalis-religius.

KH Ma'ruf Amin menegaskan keputusan Joko Widodo (Jokowi) memilih dirinya sebagai cawapres merupakan penghargaan terhadap ulama. Karena itu, Ma'ruf Amin akan merangkul seluruh unsur masyarakat, termasuk Alumni 212.

"Insyaallah mulai saya rangkul, kan mereka alumni, saya juga. 212 dulu kan saya yang gerakkan. Cuma, sesudah Ahok selesai, ya selesai. Mereka keterusan," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jl Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Kamis (9/8/2018).

Ma'ruf Amin menegaskan program-program prokerakyatan akan diusung. Ma'ruf Amin ingin program Jokowi, seperti Nawacita, terealisasi.

"Tentu saya mendukung Pak Jokowi. Yang seperti biasa, Pak Jokowi kan punya Nawacita, ya. Saya akan membantu sekuat tenaga program beliau, utama sekali itu di dalam menjaga keutuhan bangsa dalam menjaga kedamaian dan keamanan," ujar dia.

"Tanpa kedamaian dan keamanan kan nggak bisa bangun, baru kita membangun ekonomi. Ekonominya itu harus menghilangkan kesenjangan, membangun ekonomi masyarakat bawah. Jadi nanti bukan melemahkan yang kuat, tapi menguatkan yang lemah, sehingga terjadi sinergi yang lain," sambungnya.

Pengumuman ini dihadiri oleh seluruh ketum parpol Koalisi Indonesia Kerja. Para pendukung Jokowi juga sudah berada di lokasi.

Pengumuman nama Ma'ruf menjadi cawapres Jokowi cukup mengejutkan. Mengingat awalnya cawapres Jokowi menguat kepada Mahfud Md. Mahfud juga tiba-tiba menghilang dari pertemuan Jokowi dengan ketum parpol koalisi.

Ma'ruf Amin mengatakan bahwa sempat dia ditelpon oleh Sekretaris Negara Pratikno. Saat itu, Pratikno bertanya kesediaannya menjadi cawapres alternatif. Adapun ajakan untuk menjadi cawapres datang pada Kamis sore. "Dikabari (untuk menjadi cawapres) sore (Kamis, 9/8/2018, red) tadi oleh Pak Setneg via telepon," kata dia.

Sinyal Ma'ruf menjadi cawapres sebelumnya ditunjukkan dengan kehadiran dirinya ke Istana, kemarin (8/8/2018). Jokowi dan Ma'ruf juga beberapa kali terlihat bersama dalam acara keagamaan.

Sementara Mahfud sendiri yang telah dihubungi Mensesneg Pratikno mengenai kepastian sebagai cawapres Jokowi, menunggu di sebuah restoran dekat acara deklarasi pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Mengetahui dirinya batal dipilih sebagai cawapres, Mahfud MD memutuskan pulang ke rumahnya.

Editor: Surya