Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Sembulang Sambut Hangat Mahasiswa KKN STIQ Kepri
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 08-08-2018 | 12:12 WIB
kkn-stiq.jpg Honda-Batam
Para mahasiswa STIQ Kepri yang melaksanakan KKN di Desa Sembulang Batam. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masyarakat Desa Sembulang Batam menyambut hangat kedatangan rombongan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Kepri Minggu, 5 Agustus 2018 lalu. Kedatangan mereka itu dalam rangka program Kuliah Kerja Kerja Nyata (KKN) angkatan ke III.

Para mahasiswa calon sarjana Qur'an itu akan berada di Desa Sembulang Batam selama 10 hari, hingga 15 Agustus 2018 mendatang. Kedatangan 11 orang mahasiswa itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Desa Sembulang. Mereka disambut Imam Masjid Al-Fajri RT 01 RW 02 Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang Kota Batam, Ustadz Daud.

"Begitu sampai di Masjid al-Fajri, Ibu Zainab selaku Ketua majelis taklim masjid al-Fajri mengantar kami ke rumah Ketua RT dan selanjutnya disediakan sebuah rumah untuk Posko KKN," ujar Ketua Rombongan KKN Mahasiswa STIQ Kepri, Ahmad Syafi’i kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (8/8/2018).

Saat bertemu dengan pengurus Masjid Al Fajri, Ahmad Syafi’i mengatakan, kegiatan yang akan dilaksanakan selama 10 hari KKN adalah pembinaan tahsin tilawah untuk anak-anak TPQ (Taman Pendidikan Qur'an), mengenalkan qiraat sab’ah untuk pemula, agar anak-anak di sini sudah kenal dengan dasar-dasar qira’ah sab’ah.

"Karena kebetulan dalam salah satu mata kuliah di STIQ Kepri itu adalah mendalami qira’ah sab’ah yang juga telah diperlombakan di MTQ. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum fahan qira’ah," ujar Ahmad Syafi'i.

Selain itu, mahasiswa angkatan III STIQ Kepri itu juga akan bergiat dalam gerakan shalat berjamaah lima waktu. Mereka akan mengajak kepada masyarakat dan anak-anak untuk memakmurkan masjid dengan gerakan shalat berjamaah. Selain itu, setelah shalat berjama'ah itu akan diselingi kultum (kuliah tujuh menit) untuk menambah wawasan keimanan.

"Program lain kami adalah memahami fardu kifayah, baik kepada ibu-ibu maupun kepada bapak-bapak, terus latihan MC atau pidato pendek untuk anak remaja dan latihan marhabanan," tambah Ahmad Syafi'i.

Mahasiswa STIQ Kepri yang tergabung dalam rombongan KKN ini adalah Dede Alex Sumitra, Burhanuddin, Tati Sanjaya, Sawinah, Ernawati, Ermayenti, Algusti Mardianis, Hamida, Endang Kusuma dan Suratminingsih.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, dosen pembimbing KKN STIQ Kepri, Muhith, M. Ag mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan bimbingan dan arahan dari para tokoh masyarakat dan ulama bagi para mahasiswa yang sedang ber-KKN itu.

"Apa-apa yang dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat di sekitar di bidang agama, agar kehadiran mahasiswa benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat," ujar Muhith.

Mahasiswa yang akan KKN di sini, lanjut mantan Komisioner KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Provinsi Kepri itu, sudah banyak menerima bekal di bangku kuliah. Tentu, apa yang didapatkan dengan di bangku kuliah dengan realitas yang terjadi di masyarakat terkadang tidak sama. Karena itu, sangat diperlukan masukan kepada para tokoh di sini.

Selanjutnya Muhith memaparkan tipologi manusia sebagaimana yang dijelaskan Imam al-Ghazali ada empat yaitu : pertama manusia yang tahu, dan tahu akan ketahuanya, ini adalah ciri manusia yang selamat karena selaku mau belajar agar tidak celaka.

Kedua manusia yang tahu, akan tetapi tidak tahu akan ketahuannya, manusia jenis inj sering terpleset karena tidak tahu atau tidak menyadari kalau ilmu itu dinamis dan selalu berkembang terus.'

Ketiga adalah manusia yang tidak tahu akan tetapi tahu akan ketidak tahuannya sehingga ia selalu merasa tidak tahu dan mau belajar terus menerus, mahasiswa STIQ yang lagi KKN ini adalah salah satu contoh manusia yang menyadari akan keterbatasan pengetahuannya sehingga tetap selalu ingin belajar. Di antara mahasiswa yang KKN itu ada yang sudah tidak muda lagi, tapi tetap semangat belajar, karena menyadari akan ketidaktahuannya.

Keempat, tipe manusia yang tidak tahu dan tidak menyadari akan ketidak tahuannya, tipe ini adalah manusia yang sulit beradaptasi sudah mendapatkan pengetahuan, karena sudah tidak tahu kemudian tidak mau belajar.

Kemudian, Lurah Sembulang Batam Rizal Lesmana, Spd, Ing. MM mengatakan, pihaknya bangga atas kehadiran mahasiswa STIQ Kepri yang berkenan hadir untuk KKN di kelurahan Sembulang. Sebelumnya, sudah ada beberapa mahasiswa yang melakukan KKN di desa tersebut. Diantaranya mahasiswa dari Univesitas Internasional Batam (UIB) dan Universiats Riau Kepulauan (Unrika).

Lebih lanjut Rizal Pratama menyampaikan, MTQ 2017 lalu, kontingen Kelurahan Sembulang berhasil menjadi juara umum. "Tentu ini menjadi kebanggaan masyarakat Sembulang, tiada lain adalah karena adanya sumbangsih pembimbingan qori-dan qoriah dari Qur’an center," ujarnya.

Adinda yang baru saja membaca al-Qur’an dalam pembukaan tadi, tambah Rizal Pratama, adalah salah satu hasil didikan qari dari qur’an center.

Editor: Dardani