Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekolah Double Shift Akibat Kurang Matangnya Perencanaan Pemerintah dalam PPDB
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 28-07-2018 | 13:28 WIB
aman-dprd1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota Komisi IV DPRD Batam, Aman. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Setiap sekolah yang melakukan double shift atau belajar mengajar hingga sore hari dinilai sebagai bentuk kurang matangnya perencanaan pemerintah dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).

"Karena semua diakomodir dan instruksi wali kota yang memasukkan seluruh anak ke negeri dan daya tampung terbatas. Maka ada konsekuensinya yaitu double shift dan menumpang di sekolah lain," kata Aman, Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam pada Jumat (27/7/2018).

Pemerintah, menurut Aman harus memikirkan secara serius dan membuat perencanaan yang matang dalam menghadapai setiap masalah PPDB setiap tahunya. Kebijakan sistem double shif menimbulkan persoalan baru yaitu kekurangan guru di sekolah.

"Artinya, yang masuk di siang hari guru harus terpenuhi, anak-anak itu betul-betul dapat belajar dengan baik. Terus belajar mengajar bisa berjalan dengan baik," jelasnya.

Sekolah negeri, tidak serta merta bisa mengorbankan guru yang sudah mengajar di pagi hari dan harus mengajar lagi di siang harinya. Jika ini masih terjadi, Aman mengatakan kualitas guru dalam proses belajar mengajar tidak maksimal.

"Akhirnya proses belajar mengajar menjadi tergganggu. Siswa yang diajari tidak bisa mendapatkan pelajaran dengan baik. Sudah kelelahan dan sebagainya, itu yang harus dipikirkan pemerintah," ujarnya.

Pihaknya sudah memberikan anggaran dalam APBD Kota Batam untuk merekrut sekitar 150 guru. Namun hingga kini belum juga dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Mutlak harus dilakukan penambahan guru, sesuai dengan kebutuhan yamg ada. Tapi rekrutmen betul-betul yang dibutuhkan," katanya.

Dia pesimis persoalan ini dapat dicegah pada PPDB ke depannya. Apalagi saat ini pemerintah daerah mengalami defisit anggaran sekitar Rp268 miliar. Sehingga mustahil jika alokasi penambahan guru diajukan dalam APBD Perubahan tahun ini.

"Mereka sudah tahu apa saja yang menjadi kendala dan masalah. Seharusnya ini menjadi perhatian dan pelajaran buat tahun ke depan agar tidak terulang lagi," pungkasnya.

Editor: Yudha