Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dwi Ria Latifa Janji Sampaikan Keluhan Kekurangan Guru di Anambas ke MenPan-RB
Oleh : Alfredy Silalahi
Jumat | 27-07-2018 | 14:05 WIB
latifah-anambas1.jpg Honda-Batam
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Dwi Ria Latifa di Amanbas. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Dwi Ria Latifa berjanji akan mendorong Pemerintah Pusat untuk mengisi Sumber Daya Manusia (SDM) di Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas. Menurutnya, sebagai daerah perbatasan dan terluar, Anambas masih minim perhatian pusat.

"Keluhan yang paling banyak saya dengar dari masyarakat maupun dari pemerintah yaitu kekurangan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. Ini yang akan saya sampaikan kepada Pemerintah Pusat, agar ada perhatian khusus bagi daerah perbatasan. Jangan bicara Jawa saja," ujar Dwi Ria Latifa, Komisi II DPR RI Dapil Kepri, Jumat (27/7/2018) usai temu ramah dengan guru di Kecamatan Jemaja.

Dwi mengakui, khusus bidang pendidikan dan kesehatan, pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan fraksi dan Kemenpar RB. Pasalnya, banyak persoalan-persoalan di Anambas terkait dua bidang tersebut.

"Sepulang dari Anambas, saya akan berkoordinasi dengan Fraksi di Komisi X dan Kemenpan RB, terkait keluhan para guru ini. Ini harus kita dorong, untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah kepulauan," ucap Politisi PDI Perjuangan itu.

Dwi juga menyinggung, dilihat dari letak geografis Anambas, butuh perhatian khusus kepada tenaga pendidik. "Jangan kita samakan daratan dengan kepulauan. Karena tidak sama letak geografisnya. Dan tidak semua orang mau ditempatkan ke pulau-pulau. Perhatian khusus ini seperti penambahan tunjangan kerja dan perbaikan kualitas pendidikan," jelasnya.

?Sebelumnya, ramah tamah Bupati, Abdul Haris yang didampingi oleh DPR RI Dapil Kepri, Dwi Ria Latifa, Kepala Dinas Pendidikan Anambas, Anggota DPRD Anambas, Adnan Nala diselenggarakan di SD 001 Kecamatan Jemaja bersama kepala sekolah dan guru se Pulau Jemaja.

Editor: Yudha