Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisah Nelayan Bintan, Dua Minggu Berjuang Bertahan Hidup di Lautan
Oleh : Syajarul Rusydy
Senin | 23-07-2018 | 16:52 WIB
nelayan-terdampar1.jpg Honda-Batam
Nelayan Bintan Dery dan Haindan berada di rumah warga di Anambas. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Ketika Tuhan sudah bekehendak, apapun bisa terjadi. Hal ini yang dialami dua nelayan asal Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir (Binsir), Kabupaten Bintan, nyaris hilang di tengah lautan.

Sempat hilang selama dua minggu, nelayan bernama Dery dan Haindan akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Desa Landak Kecamatan Jemaja Kabupaten Anambas, pada hari senin (23/7/2018) pukul 05.20 WIB.

Pada Senin (9/7/2018) Dery dan Haindan berangkat dari pelantar Desa Kelong menggunakan pompong untuk mencari ikan. Sejak itu tidak ada kabar lagi dari keduanya, keluarga tidak dapat menghubungi nomor telepon mereka.

Hal itu tentu membuat panik keluarga, bahkan seiisi desa tersebut. Warga pun berupaya mencari kebaradaan mereka hingga melaporkan hal ini ke kepolisan. Tim SAR untuk membantu mencari mereka.

Siapa yang tau, kalau dua nelayan ini sedang berjuang untuk bisa menyandar ke darat. Pompong mengalami problem (kerusakan) pada mesin, terombang ambil di lautan. Berharap ada nelayan atau kapal yang lewat, untuk dimintai bantuannya.

Namun apalah daya, dewi fortuna belum berpihak kepada dua orang nelayan itu, justru kapal-kapal besar yang melintas tidak ada yang membantu, bahkan nyaris menabrak pompong mereka yang berukuran kecil itu.

"Kami sempat melempar jangkar, tapi justru kami hampir dilanggar sama kapal besar (tangker). Kami memutuskan untuk memutuskan tali jangkar," beber Hildan.

Dari situ petualangan dua nelayan asal Desa Kelong dimulai. Jangkar yang sudah dilempar terpaksa dipotong akibat khawatir ditabrak kapal berukuran raksasa. Hanya pasrah mengikuti arus, hingga arus air membawa pompong mereka ke perairan Malaysia tepatnya di Perairan Pulau Aur.

Di sana, kedua nelayan itu kembali mengadu nasib. Dengan menunggu adanya nelayan yang lewat dan membantunya. Namun, lagi-lagi keberuntungan belum memihak hingga arus menggeretnya ke Laut Cina Selatan hampir memasuki perairan Vietnam.

Baruntung, saat itu nelayan asal Thailand melintas dan menolong mereka. Dengan diberikan bantuak stok makanan dan perbaikan mesin serta diberikan persediaan minyak untuk mencari pulau terdekat di wilayah Indonesia.

"Kurang lebih lima hari kedua nelayan tersebut kembali berlayar menuju pulau terdekat yang masuk wilayah Indonesia dan akhirnya kami sampai di Desa Landak, Kecamatan Jemaja Kabupaten Anambas, tepatnya di rumah mak cik Dery," kata Haindan.

Editor: Yudha