Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peretas Membobol Data Medis 1,5 Juta Masyarakat Singapura
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-07-2018 | 14:04 WIB
hacker1.jpg Honda-Batam
Kelompok hacker Anonymous Global kerap menggunakan topeng Guy Fawkes dalam berbagai videonya. (Shutterstock)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Data informasi medis 1,5 juta masyarakat Singapura, termasuk data milik Perdana Menteri Lee Hsien Loong, dibobol peretas.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan, pada Jumat (20/7/2018), peretas yang berpura-pura sebagai pasien mengunjungi database klinik dan poliklinik SingHealth, sebuah operator kesehatan terbesar di Singapura. Para peretas itu lalu secara ilegal mengakses dan mengunduh data pada 1 Mei 2015-4 Juli 2018.

"Para penyerang secara spesifik dan berulang-ulang mengincar data pribadi Perdana Menteri Lee Hsien Loong," demikian keterangan Kementerian Kesehatan Singapura, seperti dikutip dari situs aljazeera.com, pada Sabtu, (21/7/2018).

Pembobolan data ini terjadi pada rentang waktu 27 Juni-4 Juli 2018. Hari saat peretasan terjadi diketahui oleh tim keamanan yang segera mengambil langkah pencegahan agar para peretas tidak melacak akses lebih jauh. Data yang dicuri dari database SingHealth umumnya nama, alamat, jenis kelamin, nomor identitas nasional, ras, dan tanggal lahir. Kementerian Kesehatan Singapura memastikan tidak ada rekam medis yang berhasil diakses.

"Tidak ada data pasien, seperti diagnosis, tes kesehatan, atau catatan dokter yang berhasil diretas," demikian keterangan Kementerian Kesehatan Singapura.

Kementerian Kesehatan menjelaskan, tindak pencurian data ini sudah direncanakan dengan baik dan dieksekusi oleh peretas profesional, bukan kelompok kriminal umumnya. Terkait dengan kasus ini, Lembaga Keamanan Siber Singapura atau CSA akan membentuk sebuah komite untuk melakukan penyidikan independen guna mengevaluasi insiden pembobolan data ini. Sedangkan SingHealth akan menghubungi masyarakat Singapura yang datanya telah dicuri.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha