Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

IGI NIlai Sekolah Swasta Belum Mampu Terapkan Sistem Zonasi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 21-07-2018 | 08:28 WIB
ppdb2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi PPDB dengan sistem zonasi

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ikatan Guru Indonesia (IGI) menilai kebijakan perluasan sistem zonasi ke sekolah swasta belum tepat untuk diterapkan. Kebijakan tersebut justru akan berpotensi mematikan sekolah swasta.

Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli mengatakan bahwa saat ini keputusan perluasan sistem zonasi ke sekolah swasta yang diwacanakan Kemendikbud belum tepat diterapkan. "Saya khawatir ketika zonasi diberlakukan di sekolah swasta, akan banyak swasta yang mati," kata Ramli di Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Ia melanjutkan, sekolah swasta selama ini menjadi 'bumper' dan penampung bagi sekolah negeri. Mereka yang tidak diterima di sekolah negeri biasanya akan lari ke sekolah swasta.

"Mereka yang tertolak di sekolah negeri itu kemudian memilih sekolah swasta, ada yang terpaksa bayar mahal, ada yang kemudian terpaksa mendaftar di sekolah swasta dengan kualitas rendah," terang Ramli.

Kemendikbud, tutur Ramli, seharusnya membatasi sistem zonasi pada sekolah negeri saja. Kalau pun sekolah swasta akan bergabung, maka tak semua sekolah swasta akan diberlakukan sistem zonasi seperti sekolah negeri.

"Sekolah swasta tak perlu dibatasi zonasi, karena mereka hidup matinya kan tergantung siswa itu," ujar Ramli

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana akan memperluas kebijakan sistem zonasi ke sekolah swasta. "Memang zonasi ini akan kita perluas, tidak hanya mengatur keberadaan sekolah negeri, tapi juga sekolah swasta," kata Muhadjir.

Muhadjir menjelaskan, bahwa rencana kebijakan ini tidak bersifat wajib. Sekolah swasta tetap akan diberikan pilihan, apakah ingin bergabung dengan sistem zonasi atau tidak.

"Sekolah swasta ini punya pilihan, apakah dia tetap masuk dalam peta zona tapi apakah masuk dalam zonasi atau sendiri itu nanti swasta berhak memilih dengan segala konsekuensi," tutur Muhadjir.

Editor: Surya