Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banyak Siswa Tak Tertampung, Satu Kelas Terpaksa Diisi 40 Siswa
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 16-07-2018 | 13:04 WIB
orientasi-siswa11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Masa Pengenalan Lingkungan Sekokah (MPLS) bagi siswa dan siswi baru SMP sederajat di Lapangan Pamedan Tanjungpinang. (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Akibat banyaknya siswa yang tidak tertampung, Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang terpaksa mengambil kebijakan mengisi satu kelas dengan 40 siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang HZ Dadang AG memgatakan, pemberlakuan standard minimal jumlah siswa per kelas dari 36 orang menjadi 40 orang siswa itu, terpaksa dilaksanakan untuk menampung seluruh siswa lulusan SD di SMP sederajat yang ada di Tanjungpinang.

"Kita terpaksa menerapkan jumlah siswa di atas standar pelayanan minimal (SPM) di setiap kelasnya dari 36 menjadi 40, untuk menampung seluruh siswa baru disekolah SMP sederajat yang ada di Tanjungpinang," jelas Dadang pada wartawan disela-sela kegiatan MPLS siswa baru di Pamedan, Senin(16/7/2018).

Ini disebut Dadang karena tidak seimbangnya antara rasio jumlah siswa baru dengan jumlah lokal sekolah SMP yang tersedia saat ini di Tanjungpinang.

Dan permasalhan tersenut, ditambahakan, juga sebelumnya sudah dilaporkan kepada Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud, serta Pemerintah kota, hingga pembangunan Unit Sekokah Baru perlu dilaksanakan.

"Bahkan saat ini, juga ada sekolah SMP yaitu SMP negeri 16 Tanjungpinang yang sampai memberlakukan kelas pagi dan kelas siang (double shift), karena siswa baru di daerah tersebut membludak," ujarnya.

Hingga saat ini kata Dadang, di Tanjungpinang hanya terdapat 17 SMP sederajat baik negeri maupun swasta dan jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah SD sederajat yang ada.

"Sudah kami ajukan pengalokasiaan anggaran di APBD Kota, tapi sampai saat ini belum dianggarkan karena memang keterbatasan anggaran," sebutnya.

Editor: Yudha