Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peringati HANI 2018 di BNNP Kepri

Isidanto Ajak Semua Elemen Masyarakat Perangi Narkoba di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 12-07-2018 | 18:40 WIB
stop-narkoba.jpg Honda-Batam
Wagub Insdianto bersama FKPD Kepri foto bersama usai acara Hari Anti Narkotika Internasional tahun 2018 di Kantor BNNP Kerpi. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Gubernur Prvinsi Kepri Isidanto mengatakan, narkoba menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan negara, yang terus menggerogoti dari hulu hingga ke hilir.

"Oleh karena itu semua elemen masyarakat harus ikut memeranginya," tegas Isdianto saat menghadiri acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2018 di Kantor BNN Kepri Nongsa, Batam, Kamis (12/7/2018).

Narkoba tambah Isidanto, saat ini menjadi proxy war bagi bangsa dan negara yang berpotensi menghancurkan sendi kehidupan berbangsa.

Kalau tidak diantisipasi dengan seirus, tambah Isidanto, bukan tidak mungkin akan menghancurkan generasi muda dan bangsa sebagai akibat buruk narkotika. "Padahal generasi muda merupakan penerus bangsa. Oleh karena itu, perang terhadap Nakoba merupakan perang semua elemen bangsa," ujarnya.

Isidanto juga mengatakan, Pemerintah Provinsi Kepri, sangat mendukung dan menggesa terbentuknya Tim Terpadu, dalam menuntaskan dan memerangi narkoba. Dengan Tim Terpadu, tambah Isidanto, akan bisa bekerjasama untuk memberantas peredaran narkoba di Kepri.

Dengan terbentuknya Tim Terpadu, tambah Isdianto, diharapkan dapat segera melakukan langkah nyata, dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. "Pendidikan bahaya narkoba juga dapat dimasukan sebagai muatan pelajaran disekolah. Tim ini juga diharapkan aktif terjun ke tengah-tengah masyarakat," kata dia.

Selain melalui Tim Terpadu dan aparat penegak hukum, Isidanto juga mengatakan, peran keluarga sangat penting dalam mewujudkan generasi bebas narkoba di Kepri.

Sementara itu, Kepala BNN Kepri Brigjend Pol Richard Nainggolan mengatakan perlu upaya bersama untuk mengatasi peredaran gelap narkoba. Memberantas peredaran narkoba, harus dilakukan secara komperhensif dengan melibatkan semua elemen bangsa.

"Kita tidak boleh setengah-setengah dalam memerangi peredaran narkoba," katanya.

Sejauh ini barang gelap narkotika dan sejenisnya yang telah beredar luas di Indonesia, mencapai 71 jenis. Dari jumlah itu, baru 65 jenis yang sudah diatur dalam peraturan undang undang Republik Indonesia.

Sisanya 6 jenis lagi belum diatur. Beruntung sambung, Richard Nainggolan, hari ini telah disusun aksi nasional untuk perang bersama melawan narkoba.

Di tengah-tengah acara juga dilakukan video confrencce dengan Menkopolhukam Wiranto dan Kepala BNN Pusat Komjen Pol Heru Winarko dengan perwakilan masyarakat. Di antaranya dengan petani di Kabupaten Bireun Aceh yang dulu menanam ganja, namun kini telah berubah menjadi penanam jagung melalui program pencegahan penyalahgunaan dan peredaran barang gelap narkoba (P4GN).

Serta video confrence dengan pelaku narkoba yang tengah mendapatkan penanganan rehabilitasi dari Loka Balai Rehabilitasi BNN di lima provinsi. Yakni Bali, Kalimantan Barat, Kepri, Lampung dan Sumatera Utara.

Pada kesempatan tersebut Wagub Kepri Isdianto juga menyerahkan penghargaan atas peran aktif dalam upaya pencegahan dan peredaran barang gelap narkoba kepada inatansi pemerintah, pihak swasta hingga lembaga pendidikan.

Tema peringatan HANI Tahun 2018 adalah 'Menyatukan dan Menggerakan Seluruh Kekuatan Bangsa dalam Perang Melawan Narkoba untuk Mewujudkan Masyarakat Indonesia Sehat Tanpa Narkoba'.

Hadir pada kesempatan tersebut Kapolda Kepri Irjend Pol Didid Widjanardi, Korem 0316/Wira Pratama Brigjend TNI Gabriel Lema, Danlantamal IV Tanjungpinang, Kepala Bea Cukai Kanwil Kepri, Kepala BP Batam, dan para penggiat anti narkoba.

Editor: Gokli