Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jamaah Haji Malaysia Diminta Waspadai Cuaca Panas Ekstrem
Oleh : Redaksi
Kamis | 12-07-2018 | 18:04 WIB
jamaah-haji1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Perbedaan cuaca yang ekstrem dapat menimbulkan stres pada jamaah haji. (Foto: Republika)

BATAMTODAY.COM, Madinah - Jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji tahun ini diharapkan waspada dengan suhu panas yang melonjak di atas 40 derajat Celcius di Makkah dan Madinah. Dalam hal ini, pemerintah Malaysia memperingati jamaahnya untuk melindungi diri dari panas terik.

Tiga tahun lalu, suhu memuncak hingga mencapai 56 derajat selama wukuf pada Septembter, dan mencapai 57 derajat di Madinah. Menurut petugas Tabung Haji Malaysia, suhu rata-rata tahun ini diperkirakan mencapai 46 derajat Celcius, dengan tingkat kelembapan yang sangat rendah. Sehingga, sulit bagi tubuh untuk mengatur dirinya sendiri melalui berkeringat.

Karena itulah, jamaah diingatkan untuk melakukan segala upaya guna melindungi diri dari sengatan panas yang dikatakan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar. Jamaah disarankan menghindari sinar matahari langsung, menggunakan payung, meminum banyak air dan minuman ringan, menutupi kepala mereka, dan mengenakan pakaian ringan.

Pelaksanaan ibadah haji akan jatuh pada musim panas antara bulan September, Agustus, Juli dan Juni selama sekitar delapan tahun lagi. Wakil Konsul urusan haji Malaysia, Affandi Abdullah, mengatakan penting bagi jamaah untuk menjaga kesehatan mereka. Menurutnya, jamaah harus banyak meminum air putih untuk mencegah dehidrasi dan mengikuti instruksi dari Tabung Haji.

"Mereka juga tidak boleh berkegiatan terlalu berlebihan dan terlalu lelah sebelum wukuf, periode paling kritis dari haji," kata Affandi, dilansir di New Straits TImes, Kamis (12/7/2018).

Selama wukuf, jamaah akan keluar di tempat terbuka atau di tenda-tenda di Arafah. Di sana, jamaah menghabiskan hari-hari dengan ibadah dan merefleksi diri. Wukuf adalah puncak dari haji, dan merupakan salah satu pertemuan tahunan terbesar di dunia.

"Kami akan menawarkan minuman untuk mencegah dehidrasi di beberapa stasiun tertentu," lanjutnya.

Petugas kesehatan Tabung Haji mengatakan, jamaah yang terkena panas akan mengalami kram yang mungkin mereka duga karena aktivitas fisik. Selanjutnya, ia mengatakan kelelahan akibat panas dapat menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah. Tahap selanjutnya, jamaah bisa mengalami 'heatstroke' yang bisa menyebabkan ketidaksadaran dan kegagalan organ.

Dalam hal ini, jamaah yang menunjukkan gejala demikian di Madinah dapat mengunjungi klinik zona masing-masing di Al-Haram Hotel, Hotel Anwar Al Madinah Movenpick, dan Hotel Al Rawda Al Aqeeq. Menurut petugas kesehatan tersebut, klinik itu akan buka setiap hari dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 12.30 malam, pukul 16.000 hingga 18.00, dan pukul 20.00 hingga 22.30 malam.

Untuk keadaan darurat, bantuan medis menurutnya tersedia sepanjang waktu. Selain klinik di zona akomodasi masing-masing, adapula pusat penanganan di bandara dan klinik keliling. Kelompok pertama jamaah haji Malaysia sendiri akan tiba Sabtu (14/7) ini di Saudi.

Sumber: Republika
Editor: Dardani