Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Poin Penting Saat Mengajarkan Anak Mengemudi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 30-06-2018 | 19:40 WIB
belajar-mengemudi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi - Seorang anak belajar mengemudi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Banyak orangtua yang anaknya memasuki usia SMA mengajari anaknya mengemudikan kendaraan bermotor. Dengan harapan, ketika usia anak menginjak 17 tahun, mereka sudah bisa mengantongi SIM.

Sebelum mengajari anak, orang tua juga perlu tahu, kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak remaja. Remaja juga kelompok pelanggar lalu lintas terbanyak di berbagai daerah di Indonesia.

Tentunya Anda tidak ingin jika anak berkendara terjaring razia atau bahkan berujung petaka. Untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, orang tua perlu memberikan pendidikan berkendara yang tepat dan memperhatikan hal-hal berikut.

Beri contoh

Tidak ada gunanya menyampaikan teori tanpa menyertainya dengan contoh nyata. Pastikan Anda memberikan contoh cara berkemudi yang baik dan benar.

"Penelitian mengungkapkan, orang tua dengan kebiasaan berkemudi yang berisiko tinggi akan menurunkan perilaku yang sama pada anak remaja mereka; entah itu berkemudi secara agresif, berkemudi sambil mengirim pesan di ponsel, atau minum (alkohol) sebelum berkemudi."

Soal menggunakan ponsel, tanpa disadari orang tua berkontribusi pada kebiasaan buruk berkemudi ketika mengharapkan anak segera mengangkat telepon bahkan saat sedang menyetir.

Anda perlu introspeksi, jangan marah ketika anak tidak menjawab telepon atau membalas pesan Anda ketika mereka dalam kondisi berkemudi. Mintalah anak menelepon balik setelahnya.

Jauhkan dari teman sebaya

Sebelum anak mendapatkan SIM, sebaiknya Anda tidak memperbolehkan mereka mengemudikan kendaraan bersama teman-teman sebaya. Kebanyakan kasus lalu lintas dengan pengemudi remaja melibatkan penumpang yang juga masih di bawah umur.

Ketika remaja sedang bersama remaja lainnya, kemungkinan mereka mengobrol, bercanda, dan tidak fokus berkemudi lebih tinggi ketimbang saat bersama orang yang lebih dewasa. Sekali lagi, jangan biarkan mereka mengemudi tanpa pengawasan orang tua atau instruktur tepercaya.

Sumber: Tabloidbintang.com
Editor: Gokli