Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Prof Eko Prasojo Jadi Panelis Debat Pamungkas Pilwako Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Selasa | 19-06-2018 | 13:04 WIB
prof-eko-prasojo.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Indonesia Prof Eko Prasojo

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Indonesia Prof Eko Prasojo menjadi panelis debat pamungkas pilkada Tanjungpinang pada Jumat (22/6/2018) di Hotel CK.

Debat tersebut disiarkan secara langsung oleh Tanjungpinang Tv, RRI, dan live streaming Facebook KPU Tanjungpinang.

Selain Eko Prasojo, panelis lainnya Dekan Fakultas Teknik UMRAH, Ibnu Kahfi yang merupakan jebolan salah satu fakultas teknik di Jerman. Kemudian Dekan Ilmu Kelautan UMRAH Agung Damar Syakti, merupakan doktor alumni Universitas Aix Marseille, Francis.

Setelah itu Dr Riauwanto dosen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta dan STAIN SARS Bintan. Dan panelis terakhir Sayid Fauzan yang juga alumni Universitas Malaya, Malaysia yang sekarang menjadi dosen di UMRAH.

Menurut Ketua KPU Tanjungpinang, Robby Patria, empat panelis merupakan alumni Francis, Jerman dan Malaysia setidaknya bisa membawa kulture reformasi di negara maju ke Tanjungpinang.

"Prof Eko sebagai tokoh reformasi birokrasi di Indonesia bisa menggali visi misi calon yang nantinya kita harapkan bermanfaat untuk pelayanan publik di Tanjungpinang," kata Robby, Rabu (19/6/2018).

Dikatakan, debat pamungkas ini bisa menjadi strategi akhir dari calon wali kota untuk meraih simpati warga Tanjungpinang. Mereka harus mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya agar bisa tampil maksimal di depan publik.

"Warga juga bisa menyaksikan lewat live streaming Facebook KPU Tanjungpinang kalau menggunakan ponsel," kata Robby.

Ditambahkan, sedangkan panelis debat ketiga, KPU Tanjungpinang menghadirkan presenter dan juga wartawan CNN Indonesia Reinhard.

"Reinhard ditunjuk CNN untuk memandu debat pilkada Tanjungpinang," ujar Robby.

Dikatakan, KPU mempersilakan pasangan calon untuk membawa pendukung sebanyak 150 orang maksimum untuk tiap pasangan calon.

"Tidak boleh lebih sesuai dengan kesepakatan bersama," katanya.

Sebaiknya, kata Robby, tim sukses membuat acara nonton bersama debat publik. Apalagi bisa disejalankan nonton pertandingan piala dunia.

Editor: Yudha