Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Alasannya Mengapa Singapura Ditunjuk Jadi Tempat Pertemuan Trump dan Kim Jong-un
Oleh : Redaksi
Jumat | 08-06-2018 | 19:28 WIB
capella-singapore.jpg Honda-Batam
Capella Hotel Singapore. (Capellahotels.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Jika berjalan lancar,  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertatap muka dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Selasa (12/6/2018) pekan depan di Singapura.

Apa sebenarnya alasan terpilihnya negara di Asia Tenggara ini? Padahal, sejumlah negara seperti Swiss dan Mongolia sempat dijadikan jagoan oleh para pemerhati.

Pihak Gedung Putih akhirnya menjelaskan mengapa Singapura diberi kehormatan menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah kedua pemimpin tersebut.

"Singapura dipilih karena bersedia mengadakannya, dan karena memiliki hubungan diplomatik baik dengan AS dan Korea Utara. Singapura adalah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan dengan kedua negara," ungkap seorang pejabat Gedung Putih kepada CNBC pada Kamis (7/6/2018) waktu setempat.

Negara kota berpopulasi sebanyak 5,6 juta orang ini dinilai merupakan tuan rumah yang berpengalaman menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) yang melibatkan pejabat tinggi dari berbagai belahan dunia.

Pada 2015, Singapura menjadi lokasi yang dipilih untuk pertemuan penting antara Presiden China Xi Jinping dan mantan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou.

"Kami tidak mengajukan diri, tetapi kami diminta," ujar Menteri Negara untuk urusan Luar Negeri, Vivian Balakrishnan, kepada wartawan awal pekan ini selama kunjungan kerja ke Washington.

"Amerika mendekati kami terlebih dahulu. Korea Utara kemudian mendatangi kami," tambahnya. "Saya pikir warga Singapura bisa bangga. Bangga bahwa kami telah dipilih karena mereka tahu bahwa kami netral, dapat diandalkan, dapat dipercaya, dan aman."

Singapura memiliki undang-undang ketat yang membatasi demonstrasi publik. Area taman yang dikenal sebagai Speaker's Corner di pusat kota Singapura adalah satu-satunya tempat di mana demonstrasi dapat diadakan tanpa izin. Meski demikian sejumlah batasan tetap berlaku, termasuk orang asing yang tidak diperbolehkan ambil bagian.

"Kami berterima kasih kepada mereka untuk menjadi tuan rumah. [Memilih Singapura] ada hubungannya dengan kesediaan dan kemurahan hati mereka dalam menjadi tuan rumah dan fakta bahwa Korea Utara bersedia melakukannya di sana," tutur seorang pejabat Gedung Putih.

Seperti diumumkan Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders pada Selasa (5/6/2018) waktu setempat, pertemuan tingkat tinggi (KTT) kedua pemimpin yang pernah beradu retorika tersebut akan berlangsung di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, pada Selasa, 12 Juni 2018.

Lokasi ini sebelumnya telah terendus oleh awak media. Dari semua hotel mewah di Singapura, hanya Capella-lah yang menunjukkan ditutupnya kesediaan kamar dan restoran selama pekan ketika Trump dan Kim Jong Un dijadwalkan bertemu.

Direktur sekretariat komisi urusan negara Korea Utara (Korut) Kim Chang-son dan deputi kepala staf Gedung Putih Joe Hagin dikabarkan telah bertemu di hotel tersebut pada akhir Mei 2018 untuk menyusun langkah-langkah keamanan dan logistik.

Sumber: Bisnis | CNBC
Editor: Gokli