Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bank Dunia Kucurkan Pinjaman US$300 Juta ke Indonesia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 02-06-2018 | 12:28 WIB
bank-dunia.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Bank Dunia mengucurkan pinjaman sebesar US$300 juta ke Indonesia untuk meningkatkan prasarana kawasan wisata di Lombok, Yogyakarta, dan Danau Toba. (Foto: CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bank Dunia mengucurkan pinjaman sebesar US$300 juta ke Indonesia. Pinjaman ini ditujukan guna meningkatkan prasarana dan pelayanan dasar yang relevan dengan pariwisata, memperkuat hubungan eknomi lokal dengan kepariwisataan dan menarik investasi swasta ke Indonesia.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo Chaves mengatakan, sebanyak lebih dari 2,8 juta penduduk Indonesia akan mendapat manfaat dari jalan dan akses ke pelayanan dasar yang lebih baik dari pengembangan sektor pariwisata.

Bahkan, ia melanjutkan, jika direncanakan dan dikelola dengan baik, pariwisata dapat menghasilkan lapangan kerja yang besar dan melipatgandakan pendapatan bagi Indonesia.

"Infrastruktur dasar yang lebih baik dan belanja oleh para pengunjung dapat menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan untuk pemerataan kemakmuran," ujarnya, mengutip Antara, Sabtu (2/6).

Menurut dia, bantuan pembiayaan Bank Dunia dan dukungan sumber daya dari APBN untuk pengembangan sektor pariwisata dapat mendukung pembangunan infrastruktur terpadu di kawasan pariwisata nasional.

Adapun, tiga lokasi yang akan memanfaatkan pinjaman Bank Dunia, yakni Lombok di Nusa Tenggara Barat, segitiga Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Jawa Tengah, dan Danau Toba di Sumatra Utara.

Pengembangan kawasan ketiga destinasi wisata tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung wisatawan tahunan menjadi 27,3 juta pada 2041 mendatang atau naik dari 15,3 juta pengunjung pada 2015 lalu.

Tak cuma itu, belanja wisatawan tahunan juga diperkirakan meningkat menjadi US$3,3 miliar pada 2041 mendatang dari sebelumnya sebesar US$1,2 miliar pada 2015.
Investasi swasta di bidang pariwisata juga diperkirakan meningkat lebih dari 13 kali lipat, menjadi US$421 juta.

Berbagai manfaat tambahan dari proyek ini termasuk peningkatan akses ke sumber air bersih, layanan pengumpulan limbah padat berkelanjutan dan perbaikan sanitasi.

Proyek ini juga disebut-sebut berusaha memperbaiki manajemen aset alam dan budaya yang sangat penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata.

Sementara itu, investasi dalam sumber daya manusia akan memberikan kepastian kepada masyarakat lokal agar dapat memperoleh manfaat jangka panjang dari peningkatan kinerja sektor pariwisata.

"Proyek ini akan membantu meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah serta memobilisasi sumber daya menuju tujuan bersama yang berlandaskan rencana induk pariwisata terpadu yang disiapkan untuk setiap tujuan," imbuh Spesialis Sektor Swasta Bertine Kamphuis.

Dukungan Bank Dunia bagi pembangunan pariwisata di Indonesia merupakan komponen penting dari Kerangka Kerja Kemitraan Negara Grup Bank Dunia di Indonesia, yang berfokus pada prioritas pemerintah yang memiliki potensi perubahan besar.

Proses persiapan proyek ini telah mendapat dukungan dari Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), the Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO), dan the Kingdom of the Netherlands.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani