Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tekan Laju Inflasi, Pemerintah di Kepri Gelar Operasi Pasar
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 31-05-2018 | 09:16 WIB
1527732856327-666971812_1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekretaris Daerah TS Arif Fadillah mengatakan untuk menekan laju Inflasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota secara bersama-sama melaksanakan operasi pasar murah bagi masyarakat yang kurang mampu.

Pasar ini, kata Atif,  tersebar di beberapa titik selama bulan Ramadhan hingga menjelang masuk ke Lebaran. 

"Inflasi, jika dikelola dan diantisipasi dengan baik maka akan meningkatkan daya beli masyarakat yang berkorelasi positif dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Karena inflasi merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga dan menciptakan investasi baru," kata Sekda TS Arif Fadillah dalam Rapat Evaluasi dan Tindak lanjut Rekomendasi HLM TPID Provinsi Kepri sebelumnya dan Laporan Ketua TPID Kabupaten/Kota mengenai Operasi Pasar dan Pasar Murah di Ruang Rapat Kantor Gubernur lantai IV, Dompak, Tanjungpinang, Rabu (30/5/2018).

Pemerintah, tambah Sekda,  sangat concern terhadap masalah inflasi, denga melaksanakan banyak hal yang ditempuh dalam menekan inflasi.

Selain itu Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga secara rutin melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar untuk memantau pergerakan harga agar pada distributor tidak menjual kebutuhan pokok melebihi HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Pada Ramadhan ini Gubernur dan Wakil Gubernur sangat aktif sekali melakukan sidak ke pasar-pasar untuk memantau harga bahan kebutuhan pokok. Bagi distributor nakal yang melakukan penimbunan dan menjual bahan pokok di atas HET akan dikenakan sangsi yang tegas," kata Arif.

Adapun langkah-langkah strategis ke depan dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok diantaranya adalah pemerintah menggesa pembangunan beberapa pelabuhan bongkar muat seperti di Pelabuhan Pelantar II Tanjungpinang, Pelabuhan Parit Rampak di Karimun, Pelabuhan Penagi di Natuna serta Pelabuhan di Tanjunguban. Dengan kehadiran pelabuhan ini diharapkan perpindahan barang menjadi lebih cepat, harga barang menjadi lebih murah, daya beli masyarakat meningkat yang secara tidak langsung ekonomi juga ikut tumbuh.

Menurut Arif, Pemerintah akan mengoptimalkan dan mendorong agar beberapa daerah di Kepri seperti Lingga dan Kundur bisa menjadi lumbung beras di Kepri serta beberapa daerah di Bintan bisa menjadi penghasil beberapa komoditas sayur dan lainnya yang bisa untuk memenuhi kebutuhan pangan khusus untuk Kepri saja.

"Jadi kita berharap kedepan kita bisa memenuhi kebutuhan pangan kita sendiri tanpa harus terlalu bergantung dengan daerah lain," harap Arif.

Kepada Tim TPID Kabupaten/Kota Arif berharap agar selalu berkomunikasi, berkoordinasi dan selalu bersinergi untuk bersama-sama membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang wajar dan terjangkau. 

"Terus lakaukan operasi pasar serta bazaar barang murah. Kalau bisa operasi pasar tersebut dilakukan ditempat dimana banyak terdapat masyarakat yang kurang mampu sehingga tepat sasaran," tutup Arif.

Sementara itu Pimpinan Bank Indonesia Kepri Gusti Raizal Eka Putra mengatakan ketersediaan bahan pokok saat ini sangat aman dan cukup maka tidak  ada alasan adanya kenaikan harga. Oleh karena itu kordinasi antar pihak terkait dengan satgas pangan harus ditingkatkan, jangan sampai distributor dan pedagang memanfaatkan momen puasa dan lebaran ini untuk menaikan harga.

"Tahun lalu kita bisa mengendalikan inflasi, dan saya yakin tahun ini kita juga bisa mengendalikannya sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik di tahun ini," ujarnya.

Editor: Gokli