Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Setara Tuding Oknum Pegawai BUMN dan PNS Danai Jaringan Teroris
Oleh : Redaksi
Sabtu | 19-05-2018 | 14:16 WIB
police-line.jpg Honda-Batam
Penjagaan aksi teroris (Sumber foto: ANTARA)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Direktur Riset Setara Insititute, Halili, mengungkap keterlibatan oknum pegawai BUMN dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) membantu memberikan dukungan dana kepada jaringan teroris untuk melakukan berbagai aksi teror.

Ia menggolongkan kelompok itu sebagai 'suporter' yang masuk ke dalam jaringan terorisme, terutama dalam menyokong pendanaan.

"Kalau kita lihat perspektif jaringan teroris... ada termasuk [kelompok] suporter, termasuk PNS eselon tinggi, pegawai BUMN yang mentransfer dana untuk dukung aksi itu," kata Halili saat menghadiri acara diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (19/5/2018).

"Memang di pemerintah saat ini tak ada screening terlebuh dulu untuk melihat pemikiran radikal yang dimiliki PNS atau pejabat BUMN itu," tambah dia.

Halili mengatakan bahwa 'suporter' masuk dalam lapis kedua jaringan terorisme. Ia mengatakan ada tiga lapis lain yang masuk ke dalam lingkungan jaringan terorisme itu.

Lapisan Pertama

Lapisan pertama ditempati oleh para ideolog. Kata Halili, ideolog merupakan seseorang yang menyebarkan paham radikal kepada masyarakat untuk mengajarkan aksi teror.

Halili mengatakan ideolog memiliki strata paling tinggi. "Ideolog itulah pelapis utama yang jumlahnya tak banyak."

Selain itu, di lapisan setelah ideolog dan suporter terdapat lapis 'simpatisan'. Halili mengatakan bahwa simpatisan ini adalah pihak yang mendukung pemikiran para ideolog teroris dan menerima sokongan dana untuk melancarkan aksi-aksi teror.

Biasanya, lapis simpatisan ini dilakukan oleh eksekutor yang meledakkan bom atau yang biasa dikenal sebagai 'pengantin bom'. "Simpatisan ini yang paling banyak beraksi menebar teror," imbuhnya.

Sebelumnya, Komandan Densus 99 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) PP GP Ansor M Nuruzzaman mengatakan sejumlah masjid di lembaga negara hingga BUMN sudah terpapar paham intoleran dan radikal.

Masjid-masjid yang terpapar virus intoleransi itu antara lain di lembaga kementerian sampai BUMN. Nuruzzaman mengatakan sejumlah masjid di instansi pemerintah menjadi ladang menyemai paham intoleran dan cenderung radikal.

"Pemetaan yang kita lakukan, sebagian besar instansi pemerintahan menjadi tempat menyemai bibit intoleran dan radikalisme," kata Nuruzzaman.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Udin