Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dituding Bertindak Sewenang-wenang, Begini Tanggapan Kepsek SMKN 2 Batam
Oleh : Nando Sirait
Jum\'at | 18-05-2018 | 17:40 WIB
smkn2-batam11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

SMKN 2 Batam. (Foto: wikimapia.org)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Sekolah SMKN 2, Lagenda Malaka, Batam Center, Nursya'bani mengungkapkan bahwa permasalahan yang dikeluhkan para wali kelas untuk kelas I dan II telah diselesaikan secara damai.

"Uang insentif yang diminta wali kelas telah kita berikan, kemarin kan saya hanya mengatakan bahwa tertunda beberapa hari karena uang kas belum mencukupi untuk melakukan pembayaran," ujarnya saat dihubungi BATAMTODAY.COM, Jumat (18/5/2018) sore.

Menanggapi adanya keluhan wali kelas yang diharuskan untuk melakukan penagihan uang SPP terhadap anak didiknya, Nursya'bani mengatakan sistem tersebut sebenarnya telah diberlakukan dibeberapa sekolah lainnya, sehingga hal tersebut dianggap tidak menimbulkan masalah yang harus dibesar-besarkan.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa setiap bulan ia memberikan uang insentif wali kelas tepat waktu.

"Biasanya kita kasih tepat di tanggal 15, ini baru telat beberapa hari karena memang sedang ada masalah. Biasanya kalau di kas ada uang, kita langsung berikan. Saya juga mendukung kesejahteraan guru. Saya rasa ini hanya isu yang dilemparkan oleh oknum-oknum yang tidak ingin saya berada di sini," paparnya.

Tidak hanya itu, ia juga menanggapi adanya isu yang menyebutkan bahwa para anak didik tidak akan diizinkan mengikuti ujian apabila tidak melunasi pembayaran uang SPP hingga bulan Juni. Menurutnya hal tersebut hanyalah kabar hoax, dimana hal ini tentu saja hanya akan menyusahkan para anak didik.

"Buka tidak diizinkan ikut ujian, apabila belum bisa membayar saya cuma minta agar orang tua siswa datang ke sekolah dan memberikan penjelasan, namun si anak sendiri tetap akan mengikuti ujian. Kalau si anak gagal kan juga masalah untuk kami, kami bisa dianggap tidak kompeten dalam menjalankan kurikulum yang telah diberikan pemerintah," tegasnya.

Mengenai adanya dugaan praktek nepotisme yang dilakukannya di SMKN 2 Batam, ia juga menampik hal tersebut. Menurutnya hal ini dikarenakan adanya kelompok-kelompok yang dibuat oleh para wali kelas. "Satu yang saya tekankan bahwa yang bertahan itu, haruslah guru yang memiliki prestasi dan mendukung program sekolah yang telah disusun," tegasnya.

Sementara itu, salah satu sumber BATAMTODAY.COM yang namanya enggan ditulis membenarkan bahwa Kepala Sekolah telah membayarkan uang insentif yang selama ini dipermasalahkan. "Iya pak baru saja diberikan, itupun setelah beliau tahu kalau kami mau lakukan aksi lagi terkait masalah ini," tuturnya.

Editor: Yudha