Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Agar Anak Tak Gagal Paham, Ini Cara Menjelaskan Apa Itu Teroris
Oleh : Redaksi
Kamis | 17-05-2018 | 11:28 WIB
radikal-tolak.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Rentetan serangan bom terjadi di Jawa Timur, mulai dari ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, bom rakitan juga meledak di Sidoarjo dan Mapolres Surabaya.

Bahkan serangan teroris kembali beraksi di Markas Polda Riau, Kota Pekanbaru. Rentetan ini menambah duka pada masyarakat Indonesia. Bukan hanya duka, tetapi juga meninggalkan trauma mendalam bagi para korban dan masyarakat.

Terlebih pelaku serangan bom sudah melibatkan anak-anaknya. Banyak anak-anak tidak berdosa disodori paham-paham radikal dari orangtuanya. Untuk itu sebagai orang tua harus lebih hati-hati.

Sebagai orang tua harus mampu menjelaskan dengan baik dan benar apa itu terorisme. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui website kemdikbud.go.id membagikan cara-cara bijak menjelaskan soal peristiwa terorisme oleh orang tua kepada anak:

1. Mencari tahu yang anak pahami

Setelah anak melihat informasi mengenai terorisme, sebagai orangtau harus cari tahu apa yang dipahami anak mengenai peristiwa tersebut. Kemudian bahas secara singkat apa yang terjadi, meliputi fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi, ajak anak untuk menghindari isu spekulasi.

2. Saring informasi

Kini informasi memang mudah didapatkan, untuk itu orangtua harus menyaring dan membatasi anak mendapatkan informasi terkait terorisme. Ada baiknya, menghindari paparan terhadap televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak terutama anak di bawah usia 12 tahun.

3. Pahami karakter anak

Setiap anak tentu memiliki karakter yang berbeda. Maka tidak ada salahnya, orangtua mengetahui karakter sang anak agar tidak terjadi rasa takut yang berlebih pada anak.

Agar mereka tidak menjadi sangat ketakutan, jelaskan bahwa kejahatan terorisme sangat jarang, namun kewaspadaan tetap diperlukan.

4. Bantu anak mengungkapkan perasaan

Bantulah anak mengungkapkan perasaan mereka. Jika marah, ungkapkan kepada orang yang tepat.

Perlu diingatkan pada anak bahwa pelaku teror bukanlah orang golongan atau agama tertentu. Terpenting agar mengindari prasangka.

5. Melakukan kegiatan secara normal

Salah satu tujuan teroris adalah menimbulkan keresahan. Jika kegiatan terorisme membuat masyarakat resah maka tujuan mereka meneror telah berhasil.

Jadi, lakukanlah kegiatan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman. Serta tidak tunduk pada tujuan terorisme mengganggu kehidupan kita.

Kebersamaan dan komunikasi penting untuk mendukung anak.

6. Ajarkan anak mengapresiasi kerja aparat negara

Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja Polisi, TNI, dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani, dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.

Sumber: Merdeka.com
Editor: Gokli