Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Duta Revolusi Industri 4.0, Tiga Mahasiswa Ini Dikirim ke Jerman
Oleh : Redaksi
Jumat | 11-05-2018 | 11:40 WIB
duta-revolusi-industri.jpg Honda-Batam
Mahasiswa FMIPA UGM, Alwy Herfian Satriatama, satu dari tiga yang terpilih sebagai Duta Anak Bangsa untuk Revolusi Industri 4.0.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kantor Staf Presiden memilih tiga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi sebagai Duta Anak Bangsa untuk Revolusi Industri 4.0. Mereka yang terpilih dikirim ke Jerman mengikuti Hannover Messe pada 23-28 April 2018 lalu.

Hannover Messe sendiri merupakan eksibisi bisnis paling besar dan terdepan di dunia. Hannover Messe dikunjungi lebih dari 225.000 pengunjung, serta 6.500 perusahaan yang berasal dari 70 negara dunia.

Eksibisi ini digelar tiap tahun. Tiga mahasiswa ada Alwy Herfian Satriatama yang merupakan mahasiswa FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), Rizky Budi Saputri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Regia Puspitasari Institut Teknologi 10 November (ITS).

"Kami ditugaskan sebagai delegasi untuk mengetahui seluk beluk yang terjadi di Jerman, tidak hanya teknologi tapi juga budaya dan lingkungan yang mereka bangun," kata Alwy, Rabu (9/5).

Ia menceritakan, selama di sana mereka banyak mendapat pengetahuan dan pengalaman baru terkait perkembangan revolusi industri. Namun, setidaknya merealisasikan mimpi Alwy untuk bisa datang ke Jerman.

Saat ini, lelaki asal Kabupaten Gunungkidul itu merupakan CEO Majapahitech, startup yang berada di bawah naungan Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi dan Program Innovative Academy UGM.

Sebagai pendiri, Alwy mengaku tidak menyangka dari bisnis digital yang dikembangkan sekarang mengantarkannya mengikuti even-even trading bisnis teknologi paling besar di dunia. Termasuk, menjadi Duta Revolusi Industri 4.0.

Sepulang dari Jerman, ia merasa semakin bersemangat untuk membangun lagi bisnisnya melalui pengembangan teknologi. Menurut Alwy, selain pengetahuan teknologi, ilmu itu yang didapatkannya di Jerman.

"Dari Jerman saya akan menciptakan suatu barang yang tidak mengorbankan fitur keselamatan hanya untuk mengurangi biaya produksi, apa yang dibuat perusahaan Jerman memiliki standar yang sangat tinggi," ujar Alwy.

Sumber: Republika.co.id
Editor: Gokli